Sebanyak 48 pesawat tempur Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) dalam posisi siap untuk ikut dalam Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016 di sekitar perairan Ranai Kabupaten Natuna Kamis 6 Oktober 2016.
Ke-48 unit pesawat tempur itu berasal dari tujuh skuadron udara TNI AU. Mereka adalah Skuadron Udara 3 TNI AU (F-16 Fighting Falcon Block 15OCU/Iswahyudi), Skuadron Udara 15 TNI AU (T50i Golden Eagle/Iswahyudi), Skuadron Udara 1 TNI AU (Hawk 109 dan 209/Pangkalan Udara TNI AU Supadio, Pontianak), dan Skuadron Udara 16 TNI AU (F-16 Fighting Falcon Block 52ID/Pangkalan Udara Utama TNI AU Rusmin Nurjadin, Pekanbaru).

Selain itu juga Skuadron Udara 11 TNI AU (Sukhoi Su-27-30MKI Flanker/Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar) dan Skuadron Udara 21 TNI AU (EMB-314 Super Tucano/Pangkalan Udara Utama Abdulrahman Saleh, Malang).

Pesawat Sukhoi SU-30MKI Flanker dari Skadron 11 Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) yang disiagakan di Hang Nadim Batam masing-masing dilengkapi 18 bom aktif untuk Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016 di sekitar perairan Ranai Kabupaten Natuna Kamis 6 Oktober 2016.

“Masing-masing pesawat akan dilengkapi 18 bom. Jadi untuk empat pesawat akan ada 72 bom yang digunakan untuk Latihan Puncak Angkasa Yudha,” kata Komandan Skadron 11 Makassar Letkol Pnb David Ali Hamzah di Hang Nadim Batam di Batam, Kepulauan Riau, Selasa 4 Oktober 2016 sebagaimana dikutip Antara.
Bom-bom tersebut, kata dia, akan ditembakkan pada target laut sekitar perairan Ranai Natuna dengan rentang sasaran lebar sekitar 2,2 kilometer dan panjang sekitar 3 kilometer.

Pesawat ini akan menjadi tim penyapu dalam latihan tersebut. Radius ledakan satu bom ke atas 80 meter ke samping satu kilometer,” kata dia.
Sejak Senin, pesawat tempur buatan Rusia tersebut sudah mulai terbang gladi dari Hang Nadim Batam menuju perairan Natuna yang sejak beberapa hari terakhir sudah disterilkan dari berbagai aktifitas.

Komandan Pangkalan Udara Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono mengatakan Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016 merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan dan antar satuan guna menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personil Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas dan dinas terkait.
“Masing-masing memiliki peran tersendiri dalam latihan ini. Jadi akan ada berbagai atraksi dari berbagai jenis pesawat tempur selama acara puncak ini,” kata Wahyu.

Batam, kata dia, dijadikan salah satu bandara untuk menyiakan pesawat yang akan terlibat dalam acara tersebut.
Sementara itu sebanyak lima unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Block 52ID dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Provinsi Riau, ikut terlibat dalam Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016.

“Dari Skadron Udara 16 melibatkan lima pesawat. Persiapan telah kita lakukan dengan matang sejak 10 hari yang lalu,” kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Selain lima pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16, juga terdapat delapan F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.
Dengan begitu, sebanyak 13 F-16 akan dilibatkan dalam Latihan Angkasa Yudha 2016 tersebut. Namun, dari 13 pesawat F16, 10 yang akan disertakan sementara tiga lainnya bersifat standby, lanjut Danlanud.
Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016 yang dipimpin oleh Panglima Komando Operasi Udara II TNI AU, Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, akan melibatkan 2.200 personil dan 48 unit pesawat tempur.
Baca juga: