Rafale Juga Bikin China Cemas
Rafale/ France Defense

Rafale Juga Bikin China Cemas

Tidak hanya Pakistan, China juga cemas dengan kesepakatan penjualan jet tempur Rafale antara Prancis dan India.

Langkah India untuk membeli 36 jet Dassault Rafale telah menaikkan kecemasan di China. Media milik pemeritah Global Times baru-baru ini memuat sebuah artikel yang menyoroti kekhawatiran China tentang peningkatan kekuatan militer India dan bagaimana Rafale yang berkemampuan nuklir akan menambah kemampuan pencegahan nuklir India.

Menteri Pertahanan Manohar Parrikar berkomentar pada hari Minggu 2 Oktober 2016 bahwa India dapat mulai mendapatkan jet sedikit lebih awal dari yang direncanakan. Hal ini karena kebutuhan mendesak untuk India guna mengamankan perbatasannya dengan pesawat tempur yang menawarkan kemampuan pencegahan nuklir. Selain itu, Rafale juga akan dilengkapi dengan radar luar visual Meteor yang akan menambah keunggulan dibanding China dan Pakistan.

Dassault telah berjanji untuk memberikan 36 pesawat dalam 66 bulan dengan pengiriman pertama direncanakan 36 bulan sejak tanggal penandatanganan. SkuadronRafale akan dapat menyerang target musuh tanpa menyeberang ke wilayah musuh.

Artikel di Global Times juga mengangkat alarm tentang impor senjata dari barat ke Asia yang terus meningkat.

Ahli Cina telah menyatakan kekhawatirannya tentang kesepakatan Rafale dan memperkirakan India akan menyebarkan skuadron lintas batas timur dan barat untuk melawan ancaman Cina dan Pakistan.

Kepentingan China akan bisa dijalankan jika tetangganya tetap lemah dan tunduk. Namun, kebangkitan India di arena strategis global dan peningkatan kerjasama dengan AS telah menempatkan China dalam kebingungan untuk melawan kekuatan India yang terus tumbuh.

China akan memainkan peran sebagai kakak ke Pakistan setiap kali konflik antara India dan Pakistan. Dukungan tidak langsung China ke Pakistan, dalam hal bantuan militer dan meningkatkan kehadiran pasukan China di perbatasan India, adalah penyebab kecemasan dan India akan ingin menekan ancaman tersebut. Pada akhirnya Rafale datang untuk mewujudkan keinginan itu dan China pun bingung.