Pembom Rusia kembali menyerang sasaran ISIS di wilayah Suriah, Selasa 16 Agustus 2016. Kali ini para bomber strategis itu tidak berangkat dari Rusia, tetapi dari pangkalan militer milik Iran.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, serangan oleh pengebom jarak jauh Tupolev-22M3 dan pesawat tempur Sukhoi-34 dilancarkan dari pangkalan udara Hamadan, Iran. Ini adalah pertama kalinya Rusia mengkonfirmas menggunakan pangkalan milik Teheran sejak Moskow memulai kampanye udara mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad pada September 2015.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa Rusia memperluas peran serta kehadirannya di Timur Tengah dan dilakukan di tengah laporan media Rusia bahwa Moskow meminta izin Iran dan Irak untuk menembakkan peluru kendali jelajah ke arah sasaran di Suriah, melintasi kawasan mereka dari Laut Kaspia.
Kementerian mengatakan serangan pada Selasa itu menyasar sejumlah target ISIS dan sejumlah kelompok militan lain di Provinsi Aleppo, Idlib dan Deir al Zour.
Pengebom itu dilindungi pesawat tempur yang bermarkas di pangkalan udara Hmeymim di Provinsi Latakia, Suriah.
Saluran televise Rosiya 24 yang didukung pemerintah Rusia, Selasa, menyiarkan gambar tanpa keterangan setidaknya tiga pesawat pengebom dan pengangkut diduga di dalam wilayah Iran, namun mengatakan bahwa tidak jelas berapa banyak bomber Rusia yang tiba di lokasi itu.
Dikatakannya bahwa pengerahan tersebut akan memungkinkan angkatan udara Rusia mengurangi waktu penerbangan hingga 60 persen dan meningkatkan muatan pengeboman.
https://www.youtube.com/watch?v=iCg1Y1gUDVw
Media Rusia mengatakan pengebom Tupolev-22M3 yang sudah melakukan banyak serangan terhadap militan di Suriah dari pangkalan asal di Rusia selatan, terlalu besar untuk diakomodasi di pangkalan udara Rusia di dalam wilayah Suriah.
Pangkalan udara Iran di dekat Hamadan, atau kadang-kadang disebut Hamedan, terletak di Iran barat laut dan pembom Rusia harus terbang melintasi Irak untuk menyerang Suriah.