Len Deighton ini dalam buku Fighter, menjelaskan taktik yang digunakan ketika Inggris dalam posisi kalah jumlah pilot pesawat tempur melawan pembom Luftwaffe Jerman dalam Battle of Britain:
Pilot tempur profesional akan bergerak cepat ketika telah diizinkan. Dia berharap bisa melihat musuh sebelum mereka melihatnya dan bergegas ke sisi matahari dari mereka untuk menjaga dirinya tak terlihat. Dia membutuhkan kecepatan superior, sehingga dia menempatkan diri untuk serangan menyelam, dan ia akan memilih korban di bagian paling belakang formasi musuh sehingga ia tidak harus terbang menghadapi tembakan mereka. Dia berharap untuk membunuh pada serangan menyelam pertama. Jika ia gagal, profesional yang berdedikasi akan melarikan diri daripada menghadapi musuh yang lebih kuat.
Titik tekan Deighton adalah bahwa yang pilot terbaik Inggris menggunakan taktik hits and runs taktik dengan mengandalkan unsure kejutan dan kecepatan untuk meminimalkan kerugian, bukan dogfighting lama dengan musuh.
Taktik ini diizinkan kepada sejumlah kecil pejuang Inggris untuk mengatasi jumlah armada udara Luftwaffe Jerman yang lebih banyak.
Jelas, teknologi telah berubah secara dramatis sejak 1940. Sementara jet tempur kontemporer sekarang ini bisa lima kali lebih cepat dari pesawat tempur Spitfires dan Messerschmitt dalam Battle of Britain.
Tetapi taktik hit and run masih bisa digunakan dan dua teknologi baru berjanji untuk membuat taktik tersebut berjalan lebih efektif yakni teknologi siluman dan rudal udara ke udara jarak jauh.