China baru-baru membangun tiga landasan pacu di Fiery Cross, Mischief dan Subi Reefs yang terletak di Kepulauan Spratly. Meskipun China mengatakan tidak akan ada militerisasi di Laut China Selatan tetapi Beijing terlihat membangun secara cepat hanggar untuk jet tempur di Kepulauan Spratly. Hal ini menunjukkan China siap untuk menyebarkan pesawat militer ke pos-pos tersebut.

Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) yang berbasis di Washington melaporkan bahwa masing-masing dari tiga pulau akan segera memiliki hanggar yang mampu menampung 24 pesawat tempur plus tiga atau empat pesawat yang lebih besar.

Hanggar terkecil diperkirakan dapat mengakomodasi jet tempur dari Angkatan Udara China sementara hanggar menengah dapat memberikan ruang untuk sebuah pembom, kapal tanker pengisian bahan bakar, pesawat angkut dan pesawat kontrol dan peringatan udara.

“Yang terbesar dari hangar dapat menampung pesawat terbesar di Angkatan Udara China Y-20 dan pesawat transport Il-76, tanker pengisian bahan bakar Il-78, dan pesawat pengintai KJ-2000,” tulis laporan AMTI yang dikutip Philstar Global Selasa 9 Agustus 2016.
Lembaga think tank juga mencatat bahwa struktur heksagonal tak dikenal sedang dibangun di empat masing-masing lokasi dari tiga pulau. Fiery Cross, Mischief dan Subi Reefs juga memiliki satu set tiga menara.

Meskipun putusan dari Pengadilan Tetap Arbitrase menyatakan China tidak berhak mengklaim kawasan Laut China Selatan, Beijing menyatakan menolak keputusan tersebut.
Baru-baru ini Beijing juga melakukan patroli udara tempur di daerah yang disengketakan di Laut China Selatan. Mereka mengirimkan sejumlah pesawat dari jet tempur hingga bomber.