Menunggu Akhir Teror Anak Turun Kalashnikov dan AR-15

Menunggu Akhir Teror Anak Turun Kalashnikov dan AR-15

Seorang pria bersenjata tunggal atau sekelompok kecil pembunuh dengan senapan melakukan kejahatan spektakuler yang menyita perhatian dunia.

Mari lihat daftar sebagian kejadian tersebut: pembunuhan atlet Israel di Olimpiade Munich pada tahun 1972; pengambilalihan sekolah di Beslan, Rusia, pada tahun 2004; serangan di Mumbai, India, pada tahun 2008; serangan mal di Nairobi, Kenya, pada tahun 2013; pembunuhan lebih dari 100 orang di Paris pada tahun 2015.

Terakhir, 59  orang terbunuh dan 500 lainnya cedera ketika seorang pria bernama Stephen Paddock menembaki secara membabi buta sebuah konser di Las Vegas pada 1 Oktober 2017

Serangan di mall Nairobi, Kenya September 2013.
Serangan di mall Nairobi, Kenya September 2013.

Seringkali senapan yang digunakan adalah varian dari AK-47, senjata api paling banyak di dunia, senapan serbu garis keturunan Soviet yang terjangkau dan sederhana dan memungkinkan beberapa orang untuk membunuh dengan cepat dan mengancam ratusan orang serta melawan head-to-head melawan tentara dan pasukan polisi modern.

Dalam beberapa tahun terakhir mereka juga telah menggunakan keturunan AR-15, senjata Amerika yang dilahirkan sebagai respons atas diciptakannya AK-47.

Versi semi-otomatis dari AR-15 digunakan oleh simpatisan ISIS di San Bernardino, California, pada tahun 2015, dan Mini-14 dan MCX, senapan yang menembakkan cartridge sama dengan AR-15 digunakan dalam penembakan massal di Norwegia pada tahun 2011 dan di Orlando, Florida, pada bulan Juni.

Serangan di koran Charlie Hebdo in Paris Januari 2015.
Serangan di koran Charlie Hebdo in Paris Januari 2015.

Di tangan penjahat, senapan militer telah berulang kali digunakan untuk membunuh cepat dalam skala besar. Bagaimana Kalashnikov menjadi pilihan? Dalam apa yang mendorong AR-15 serta pesaingnya yakni Mini-14 dan MCX juga muncul?

NEXT: JEJAK PANJANG KALASHNIKOV