Pesawat pengintai terbaru milik Rusia Tu-214R yang dilengkapi dengan peralatan optik dan elektronik dan sistem radar mutakhir disebut telah berhasil memenuhi semua tugas-tugasnya di langit Suriah.
“Kementerian Pertahanan Rusia telah menyelesaikan laporan hasil operasi Tu-214R di Suriah,” tulis surat kabar Rusia Izvestiya mengutip salah satu pejabat Kementerian Pertahanan Rusia Kamis 4 Agustus 2016.
“Pesawat telah melakukan yang terbaik. Semua tugas yang ditetapkan oleh komandan militer benar-benar telah dipenuhi, peralatan yang bekerja tanpa kerusakan. Setelah hasil operasinya, pesawat telah diakui memiliki kemampuan misi penuh.”
Pencapaian utama, menurut sumber koran ini, adalah bahwa untuk pertama kalinya pesawat mata-mata itu beroperasi tidak dari home base-nya di kota Kazan Rusia, tetapi dari pangkalan udara Hmeymim di Suriah yang menjadi basis Rusia di negara tersebut.
“Peralatan yang ada dalam pesawat dan sistem pengintaian membutuhkan pemeliharaan oleh para ahli dan infrastruktur khusus. Dan jika di Kazan segala sesuatu yang diperlukan selalu di tangan, di Hmeymim pesawat dilayani dan dipelihara oleh kru dan para ahli dari pangkalan udara. Dan tidak ada kerusakan, ” kata seorang ahli dalam sistem radio-elektronik yang berpartisipasi dalam pemeliharaan mengatakan kepada surat kabar.
Tu-214R merupakan proyek bersama antara Tupolev Public Joint Stock Company, Radio-Engineering Corporation Vega, Radio-Engineering Corporation Vega dan sejumlah perusahaan lain dari United Instrument Manufacturing Corporation, Roscosmos dan perusahaan pertahanan Almaz-Antey.
Tu-214R adalah pesawat state-of-the art yang didasarkan pada pesawat angkut komersial Tu-214 yang dimodifikasi dengan codename ‘Project 141’ untuk menggantikan Ilyushin IL20M ELINT.
Pesawat dikonfigurasi untuk membawa MRC-411 multi-intelligence payloadtermasuk sensor inteligent electronik (ELINT), Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Signals Intelligence (SIGINT) dan Communications Intelligence (COMINT).
Antena dari Tu-214R bisa mencegat sinyal yang dipancarkan oleh sistem musuh (radar, pesawat, radio, kendaraan tempur, ponsel dll) untuk membangun sebuah EOB (Electronic Order of Battle) dari pasukan musuh seperti di mana pasukan musuh beroperasi , jenis peralatan yang mereka gunakan dan untuk menyadap komunikasi radio / telepon mereka.
Radar tersebut, termasuk dalam MRK-411 multi-frequency radio engineering system yang menjadi mata dan telinga pesawat. Operator menerima informasi dalam mode aktif dan pasif (tanpa mengungkapkan lokasi mereka) dan dapat mencegat komunikasi radio musuh.
Fitur utama dari radar Tu-214R adalah ground-penetrating radar (GPR) scanning. Dengan kata lain, pesawat dapat melihat apapun di darat termasuk benda tersembunyi di bawah tanah, tertutup salju atau pasir, atau disamarkan dengan pohon.