Militer China Siap Perang

Militer China Siap Perang

China menolak tekanan dari elemen militer untuk mengeluarkan respons yang lebih kuat atas putusan pengadilan internasional terhadap klaim Beijing di Laut China Selatan. Sejauh ini, Beijing belum menunjukkan tanda-tanda ingin mengambil tindakan yang lebih kuat. Sebaliknya, telah menyerukan resolusi damai melalui perundingan.

Tetapi beberapa elemen dalam militer semakin percaya diri yang mendorong China untuk memberi respons yang ditujukan untuk Amerika Serikat dan sekutu regionalnya. Mengutip sejumlah narasumber militer Reuters menyatakan militer dalam posisi siap.

“Tentara Pembebasan Rakyat siap,” satu sumber yang berhubungan dengan militer kepada Reuters Minggu 31 Juli 2016.

“Kita harus pergi dan membuat hidung mereka berdarah seperti yang dilakukan Deng Xiaoping ke Vietnam pada tahun 1979,” kata sumber itu, merujuk pada invasi singkat China ke Vietnam untuk menghukum Hanoi karena mengganggu sekutu Beijing Khmer Merah di Kamboja.

Sumber lain yang memiliki hubungan dengan kepemimpinan menjelaskan militer China akan siap memberi respons ke Amerika.

“Amerika Serikat akan melakukan apa yang harus dilakukan. Kami akan melakukan apa yang harus kita lakukan,” kata sumber itu. “Tekat militer telah mengeras. Itu adalah kerugian besar dari wajah,” katanya.

Tidak jelas langkah garis keras militer apa yang sedang mempertimbangkan.

Banyak perhatian telah terfokus pada rencana pembentukan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Adiz) di Laut China Selatan, yang akan memaksa pesawat internasional untuk mengidentifikasi diri mereka kepada pihak berwenang China.

Pilihan lain melayang termasuk menempatkan rudal dan pembom berpatroli di Laut China Selatan yang mampu menghantam target di Filipina atau Vietnam.

“China tidak terintimidasi oleh operator AS dan cukup berani untuk menyentuh konfrontasi,” tulis  Yue Gang, pensiunan kolonel di akun Weibo-nya.

Pembangunan militer China di wilayah itu tampaknya akan dipercepat. “Kami harus membuat persiapan untuk bertarung jangka panjang dan mengambil ini sebagai titik balik dalam strategi militer kami di Laut China Selatan,” kata Li Jinming dari Institute Laut China Selatan di Universitas Xiamen China.

Para diplomat dan sumber-sumber mengatakan kepemimpinan China sangat menyadari bahaya bentrokan.

“Mereka berada di belakang kaki. Mereka sangat khawatir dengan reaksi internasional,” kata salah satu diplomat senior yang berbasis di Beijing, mengutip percakapan dengan para pejabat China.

Baca juga:

4 Senjata China Yang Harus Ditakuti US Navy