Beijing menegaskan bahwa mereka bisa segera mengerahkan militer ke Laut China Selatan setiap saat untuk menjaga kedaulatan wilayah di kawasan tersebut.
“Militer kami, angkatan laut China dapat kami kerahkan kapan saja untuk menjaga wilayah kedaulatan negara kami di sana, toh kami tidak berpartispasi, tidak menerima dan tidak melaksanakan keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin dalam jumpa pers di Beijing, Rabu 13 Juli 2016.
Liu Zhenmin menegaskan kehadiran militer China di sekitar Laut China Selatan bertujuan menjaga kedaulatan di kawasan tersebut.
“Sama sekali tidak untuk menyerang atau mengancam siapa-siapa. Kehadiran militer kami guna menjaga kedaulatan negara kami. Dan itu sah. Begitu pun jika kami mendeklarasikan zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Laut China Selatan,” katanya.
Liu Zhenmin menambahkan, “Jika negara lain boleh mendeklarasikan ADIZ di Laut China Selatan, mengapa China tidak boleh? China punya hak juga untuk mendeklarasikan ADIZ. Dan, apakah kami akan meningkatkan kehadiran militer serta mendeklarasikan ADIZ, sangat tergantung seberapa besar ancaman terhadap kedaulatan China di Laut China Selatan.”
Semua, katanya, tergantung pada tingkat ancaman yang ditujukan ke China.
“China sangat berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di Laut China Selatan, namun China tidak tinggal diam jika ada negara yang mengancam kedaulatan kami,” ujarnya.
China mengingatkan semua pihak untuk tidak menjadikan Laut China Selatan sebagai medan perang baru. “China berkomitmen untuk menjaga perdamaian di Laut China Selatan bersama negara-negara lain di sekitar Laut China, khususnya bersama negara-negara ASEAN,” kata Liu Zhenmin.
ASEAN dan China bahkan telah memiliki kesepakatan tentang Deklarasi Perilaku Para Pihak (Declaration on the Conduct of Parties/DOC) Laut China Selatan.
“Itu kesepakatan sah yang harus ditaati semua pihak yang terkait. Itu tidak berubah dan tidak akan berubah,” tuturnya.