Irak menghadapi pertempuran penting guna merebut Kota Mosul. Amerika Serikat pun berkomitmen untuk mengirimkan tambahan 560 pasukan ke negara tersebut untuk mengusir ISIS dari kota tersebut.
“Tambahan kekuatan Amerika akan membawa kemampuan unik untuk kampanye dan memberikan dukungan penting pada pasukan Irak pada pertarungan kunci,” kata Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dalam kunjungan mendadak ke negara itu Senin 11 Juli 2016.
Carter mengumumkan keputusan Presiden Obama tersebut saat ia bertemu sekitar 120 tentara di sebuah bangunan di bandara Baghdad. Ini adalah penambahan pasukan AS kedua yang dilakukan Obama di Irak dalam tiga bulan terakhir hingga menjadikan total pasukan AS yang dikirim ke wilayah ini mencapai 4.647.
Jika komandan membutuhkan lebih banyak pasukan, Carter mengatakan dia akan meminta presiden untuk menambah pasukan.
Carter mengatakan ia telah menawarkan bantuan lebih kepada para pemimpin Irak guna mendeteksi dan melawan bahan peledak pinggir jalan untuk meningkatkan keamanan di Baghdad, tempat beberapa serangan mematikan terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa penasihat AS siap untuk menemani batalion Irak dalam operasi pengepungan Mosul. Namun tidak jelas kapan tepatnya hal itu akan mulai dilakukan. Para pejabat AS mengatakan tim pasukan Amerika pergi ke Qayara untuk penilaian cepat minggu ini.
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonimitas mengatakan pangkalan tersebut memiliki dua landasan pacu sehingga lebih mudah untuk memindahkan persediaan dan personel.
Tetapi fasilitas rusak karena pertempuran yang berlangsung bertahun-tahun, dan mungkin memerlukan perbaikan untuk bisa beroperasi. Para pejabat tidak diizinkan untuk berbicara tentang lapangan udara terbuka dan menuntut anonimitas.
Carter menyebut direbutnya bandara ini dari ISIS sebagai kemenangan strategis sebagai langkah untuk merebut Mosul. Ia mengibaratkan Qayara di timur kota Makhmour, di mana tentara AS mendirikan basis penembakan artileri untuk mendukung unit Irak. Sersan Marinir Louis F. Cardin tewas sana pada bulan Maret dalam serangan roket ISIS di basis ini.
Letjen Sean MacFarland, komandan atas AS dalam perang melawan ISIS mengatakan pasukan baru tidak akan pergi lebih dekat ke pertarungan dari pasukan yang beroperasi dari Makhmour atau Taqaddum, pangkalan untuk pertempuran di Ramadi dan Fallujah. Pasukan Irak baru-baru ini merebut kembali kedua kota.
Obama pada bulan April memperbolehkan tentara AS untuk membantu pasukan Irak di tingkat brigade dan batalyon, di mana mereka dapat beroperasi lebih dekat ke pertempuran.
Mereka masih akan berada di belakang garis depan. Sebelumnya mereka terbatas menasihati di tingkat kantor pusat dan divisi yang posisinya lebih jauh.
Meskipun keberhasilan di sejumlah medan perang baru-baru ini, ISIS masih menguasai sebagian besar Irak dan terus melancarkan serangan mematikan, termasuk pemboman bunuh diri besar-besaran pekan lalu di kawasan komersial yang ramai di Baghdad Karada yang mengakibatkan 186 orang tewas.