China secara resmi melantik pesawat angkut militer terbesar yang dibangun di dalam negeri ke dalam layanan. Pesawat Y-20 yang dilantik Rabu 6 Juli 2016 tersebut menjadi sebuah terobosan dalam teknologi penerbangan militer untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang memungkinkan kekuatan terbesar di dunia ini mampu untuk mengangkut kargo dan pasukan pada jarak jauh dalam kondisi cuaca yang beragam.
“Y-20 masuk ke layanan menandai langkah penting untuk Angkatan Udara meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan strategis,” kata juru bicara Angkatan Udara Shen Jinke.
Kantor Berita Xinhua melaporkan dengan berat lepas landas maksimum 200 ton, Y-20 yang juga dijuluki Chubby Girl atau Gadis Gendut, yang secara resmi bergabung dengan Angkatan Udara China di Chengdu, sangat ideal untuk mengangkut kargo dan personel jarak jauh dalam kondisi cuaca yang beragam.
“Angkatan Udara membutuhkan pesawat transportasi lebih banyak dan lebih baik untuk lebih tanggung jawab militer, termasuk menjaga keamanan nasional serta penyelamatan dan bantuan pekerjaan domestik dan internasional,” kata Shen.
Angkatan Udara telah memberikan bantuan dan menyampaikan pasokan bantuan ke Pakistan, Mongolia, Thailand, Nepal dan negara-negara lain karena mereka terkena bencana dalam beberapa tahun terakhir.
Dirancang di dalam negeri Y-20 mengambil penerbangan perdananya pada Januari 2013 dan memulai debutnya di 10th China International Aviation and Aerospace Exhibition pada bulan November 2014.
Pesawat sebanding dengan IL-76 buatan Rusia dan C-17 AS. Para pejabat China sebelumnya mengatakan Y-20 bahkan lebih canggih dibanding IL-476.
Pesawat yang melakukan penerbangan perdananya pada Januari 2013 dan menjalani uji coba berjalan termasuk di medan kasar Tibet yang akan membuat penyebaran pasukan lebih mudah, memungkinkan militer untuk bertindak lebih cepat menanggapi keadaan darurat dengan cara yang lebih baik.
Pesawat ini juga dianggap sebagai sebuah terobosan besar dalam teknologi penerbangan militer China yang selama ini lebih bergantung pada pesawat buatan Rusia.
Selain manufaktur pesawat J-15 untuk beroperasi dari kapal induk, militer China juga telah tengah menguji dua pesawat generasi kelimayakni J-31 dan J-20 yang juga diklaim sebanding dengan pesawat buata Amerika
China bersama-sama dengan Pakistan juga memproduksi jet tempur ringan multiperan J-17.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/10/07/y-20-c-17-dan-il-76-unggul-mana/