Badan Intelijen Nasional Spanyol ingin merekrut 500 agen tambahan untuk secara khusus melawan ancaman ISIS. Mereka akan memata-matai pergerakan kelompok ini di dunia internet.
Direktur Badan Intelijen Spanyol Felix Sanz Roldan berharap target ini akan bisa diselesaikan pada 2020 dan menjadi bagian dari strategi nasional penanggulangan terorisme baru yang diadopsi tahun lalu.
“Agen baru yang akan direkrut adalah akan spesialis dalam matematika, telekomunikasi dan komputer,” kata Sanz Roldan di sebuah seminar keamanan dan pertahanan di Toledo Kamis 9 Juni 2015 dan dikutip sejumlah media setempat. Keterampilan mereka diperlukan untuk melawan gaya baru terorisme yang menggunakan teknologi internet.
CNI menganggap kelompok ISIS menjadi ancaman penting Spanyol saat ini, melebihi yang dari kelompok keras dalam negeri seperti kelompok separatis Basque ETA.
Sanz Roldan mengatakan Spanyol juga telah bekerja sama dengan badan intelijen dari negara-negara lain untuk melawan ISIS. Tetapi dia mengakui untuk mengalahkan kelompok ini akan membutuhkan waktu lama.
Menteri Keamanan Francisco Martinez Vazquez, yang juga berbicara di seminar itu mengatakakn diperkirakan 170 warga Spanyol telah meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan ISIS di Timur Tengah. Dari mereka lebih dari 20 telah kembali ke Spanyol dengan sebagian ada dalam tahanan atau pada daftar pengawasan teroris. Dia menekankan bahwa beberapa negara Eropa lainnya, seperti Prancis dan Inggris, secara signifikan memiliki lebih banyak orang dengan cerita serupa.