Pasukan kelompok bersenjata ISIS dikabarkan melarikan diri dari kota Manbij, Suriah, beserta keluarga mereka ketika pasukan yang didukung Amerika Serikat bergerak maju hingga sejauh enam kilometer dari perbatasan.
Pergerakan pasukan yang didukung oleh Amerika Serikat itu menewaskan lebih dari 150 orang dari pihak ISIS.
Sharfan Darwish, juru bicara dari Dewan Militer Manbij mengatakan kepada Reuters Senin 6 Juni 2016 bahwa lebih dari 50 jenazah mereka berada di tangan Pasukan Demokratis Suriah (SDF) yang didukung oleh Amerika Serikat, yang memimpin kampanye minggu lalu.
Dia mengatakan bahwa terdapat sejumlah korban tewas dari pasukan yang didukung Amerika itu dan jumlahnya akan diumumkan kemudian.
“Terdapat banyak rumah di Manbij yang dikuasai dan ditinggali oleh ISIS yang saat ini kosong. Mereka membawa semua yang dapat mereka bawa dan meninggalkan kota,” kata Darwish, mengutip sejumlah laporan dari kota itu. Pihak Reuters tidak dapat mengonfirmasi komentar itu.
SDF, yang termasuk di dalamnya para milisi Kurdi YPG yang kuat, melancarkan serangan pada minggu lalu dengan tujuan utama menyingkirkan kelompok ISIS dari markas terakhir mereka di garis depan Suriah dengan turki.
Darwish mengatakan bahwa serangan itu, yang didukung oleh pasukan khusus Amerika Serikat, berjalan sesuai dengan rencana.
“Sejujurnya, jika kami ingin mencapainya [Manbij] sebelum saat ini, atau jika kami ingin tiba secara langsung, kami dapat melakukannya, namun seperti yang Anda tahu bahwa wilayah itu sangat luas dan terdapat banyak warga sipil di lokasi,” dia mengatakan.
“Perkembangannya itu sesuai dengan perencanaan,” tambahnya.
Darwish mengkonfirmasi tewasnya komandan dari salah satu pasukan bersenjata yang ikut serta dalam pergerakan itu, Faysal Abu Layla atau yang disebut sebagai Matahari Batalion Utara. “Dia tewas dikarenakan luka yang didapatkannya dari ledakan peluru mortar,” kata dia