Meskipun ketegangan antara China dan Amerika Serikat dan sekutunya terus meningkat, Angkatan Laut China mengkonfirmasi mereka akan mengambil bagian dalam RIMPAC, salah satu latihan militer terbesar di dunia.
China akan mengirim lima kapal untuk bergabung dengan latihan militer Lingkar Pasifik, yang dimulai pada 1 Juni dan akan berlangsung hingga 1 Agustus di dekat Kepulauan Hawaii.
Menurut laporan resmi, 45 kapal permukaan, lima kapal selam dan 200 pesawat dari 27 negara, dengan 25.000 personel militer, akan ambil bagian dalam acara tersebut, latihan akan dilakukan dengan praktik penembakan, misi anti-pembajakan, pencarian dan penyelamatan, dan latihan intersepsi rudal Aegis. Tiga armada dilengkapi Aegis, dari AS, Jepang dan Korea Selatan, akan berlatih koordinasi intelijen di tengah kekhawatiran terhadap program senjata nuklir Korea Utara.
Kementerian Pertahanan China mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan Kamis 2 Juni 2016 malam bahwa lima kapal akan ambil bagian dalam RIMPAC tahun ini, menindaklanjuti pengumuman pada bulan Februari.
Keikutsertaan China untuk mengambil bagian dalam latihan ini telah memunculkan berbagai reaksi di Washington, dengan beberapa anggota parlemen, termasuk Senator John McCain yang menyatakan bahwa Amerika Serikat harus membaned China dari latihan sampai sengketa Laut Cina Selatan teratasi. Namun, yang lain berpendapat bahwa itu akan bermanfaat bagi China untuk melihat kekuatan angkatan laut AS dan sekutunya langsung.
“Paparan langsung ke peralatan AS, personel, dan kemampuan akan menjadikan China bisa memberikan penilaian yang lebih realistis tentang Amerika Serikat dan sekutunya,” kata Nicole Forrester,dari Forum Pusat Studi Strategis dan Internasional Pacific belum lama ini.
Latihan tahun ini akan diikuti sejumlah negara seperti Australia, Brazil, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, China, Peru, Republik Korea, Filipina, Singapura, Thailand, Tonga, Inggris dan Amerika Serikat.
Rusia mengambil bagian dalam RIMPAC 2012, tapi dibatalkan keikutsertaannya pada tahun 2014, karena kerjasama militer terputus antara Moskow dan Washington atas sengketa teritorial yang sedang berlangsung di Ukraina.