Tandingi Utara, Korea Selatan Memulai Pembangunan Kapal Selam Jangbogo-III

Tandingi Utara, Korea Selatan Memulai Pembangunan Kapal Selam Jangbogo-III

Korea Selatan melangkah lebih maju dalam industri kapal selam. Militer Korea Selatan pada Selasa 17 Mei 2016 menggelar upacara untuk secara resmi memulai perakitan kapal selam baru yang dikembangkan sepenuhnya di dalam negeri dan dijadwalkan akan bisa dikerahkan pada 2020.

Defense Acquisition Program Administration sebagaimana dikutip Korea Herald mengatakan konstruksi awal kapal untuk batch 1 dari kapal selam Jangbogo-III akan dilakukan di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Upacara. Pemotongan baja pertama untuk kapal selam diadakan pada bulan November tahun 2014.

Daewoo juga telah membangun Kapal Selam 209 kelas Jangbogo-I dan memenangkan kontrak pemeliharaan untuk kapal selam, menurut pejabat perusahaan pada hari Selasa.

Nama Jangbogo –III diambil dari Panglima Angkatan Laut legendaris era Dinasi Silla Korea. Kapal selam dengan bobot 3.000 ton ini akan menjadi kapal selam pertama yang dioperasikan oleh Angkatan Laut. Kapal selam terbesar yang telah digunakan adalah kapal selam kelas 214 dengan bobot 1.800 ton  dan yang paling terbaru diluncurkan tahun lalu.

Kapal selam baru akan dilengkapi dengan enam sistem peluncuran vertikal ang mampu menembakkan rudal balistik. Angkatan laut kabarnya akan melengkapi dengan rudal balistik permukaan ke permukaan Hyunmoo-2B dengan jangkauan 500 kilometer dan payload 500 kilogram.

Akuisisi kapal selam 3.000 ton telah menarik perhatian setelah Korea Utara melakukan uji tembak rudal balistik dari kapal selam bulan lalu. Kementerian Pertahanan mengatakan, peluncuran itu menunjukkan tingkat kemajuan dalam program SLBM Korea Utara.

Seorang pejabat militer, yang meminta anonimitas karena sensitivitas isu tersebut, mengatakan bahwa Korea Utara diyakini akan mengembangkan kapal selam 3.000 ton yang akan dibekali dengan beberapa SLBM. Saat ini mereka menggunakan kapal selam kelas Sinpo dengan bobot 2.000 ton yang hanya dapat dilengkapi dengan satu rudal balistik.

Angkatan Laut Korea Utara saat ini diperkirakan memiliki lebih dari 80 kapal selam. Secara jumlah jauh di atas Korea Selatan yang hanya mengoperasikan 14 kapal. Tetapi kebanyakan kapal selam Utara sudah tua. Sebagian besar kapal selam mereka adalah kelas Romeo dengan bobot 1.800 ton yang tidak memiliki kemampuan meluncurkan rudal balistik.

Pyongyang diyakini memiliki satu kapal selam  kelas Sinpo yang didasarkan pada desain dari kelas Golf buatan Rusia.

Perkembangan di Korea Utara disebut telah mendorong Selatan mengembangkan kemampuan militer asimetris dan ditandai dengan Jangbogo-III  setidaknya dari batch-2  dengan reaktor nuklir.

Moon Geun-shik, seorang analis pertahanan di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, menekankan bahwa nilai-nilai strategis dari kapal selam bertenaga nuklir jauh melebihi kapal diesel. Dia memperingatkan bahwa tidak adanya kapal nuklir berarti bahwa Korea Selatan akan terus bergantung pada AS untuk operasi anti-kapal selam.