Untuk pertama kalinya tanda bom muncul di F-22 yang mengambil bagian dalam kampanye udara terhadap Daesh. Dari foto yang diambil oleh kontributor The Aviationist Alessandro Fucito di RAF Lakenheath pada awal Mei, menunjukkan salah satu dari 12 F-22 milik FS 95 dari Tyndall Air Force Base, Florida, dikerahkan ke Inggris sampai 8 Mei memiliki 15 tanda bom yang nyaris tak terlihat.
Siluet bom di badan pesawat dengan nomor AF05-086 merupakan GBU-32 1,000-lb JDAMs (Joint Direct Attack Munitions), satu dari dua jenis bom yang bisa dibawa pesawat generasi ke-5 ini.
Untuk misi udara ke darat jet siluman multiperan ini dapat membawa baik 2x GBU-32 atau 8x GBU-39 small diameter bombs di teluk senjata internal.
Tanda bom dan membunuh menjadi tradisi yang sangat terkenal di penerbangan militer. Di Suriah, Su-34 Rusia memakai bintang bintang merah untuk menandai 10 serangan udara, sementara EA-18G Growlers dari VAQ-137 USS Theodore Roosevelt mendapat tanda kill unik yang menunjukkan dukungan serangan elektronik serta misi jamming seluler yakni petir dan orang yang disambar petir.
Raptor Tyndall yang ada dalam foto paling mungkin diberi tanda bom setelah mengambil bagian dalam perang udara melawan ISIS di Irak dan Suriah selama rotasi tahun lalu.
F-22 memiliki debut mereka selama Operasi Resolve Melekat pada bulan September tahun 2014.
Sejak awal kampanye udara, F-22 hanya menyumbang 2% dari total sorti dan 2% dari keseluruhan rilis senjata. Pesawat ini lebih berperan sebagai pencari target dan memastikan jet tempur lain dalam kondisi aman.
Sumber: The Aviationist