Israel Serang Gaza, Rudal India Merana di Korsel

Israel Serang Gaza, Rudal India Merana di Korsel

 

Eponymously, Long Range Surface to Air Missile (LR-SAM) atau misil udarajarak jauh yang dikembangkan Defence Research & Development Organisation (DRDO) India dan Israel Aerospace Industries (IAI) sudah dua tahun terlambat dari jadwal semula. Kini makin terlambat karena konflik Gaza.

Sesuai kesepakatan empat motor roket LR-SAM, dibangun di India dan dikirim ke Tel Aviv untuk percobaan. Masalahnya barang tersebut sudah sampai ke Korea Selatan tetapi tidak bisa dikirim ke Gaza karena perang berkecamuk. Akhirnya sudah sebulan lebih barang itu hanya terbaring di Korea Selatan.

DRDO menegaskan bahwa roket, diisi dengan propelan sangat mudah terbakar, yang dikirim pada maskapai penerbangan komersial, Korean Air, untuk uji coba di Israel. Setelah motor roket mencapai Seoul – dan selanjutnya akan dibawa ke Tel Aviv, Israel meluncurkan serangan ke Gaza pada tanggal 8 Juli. Akhirnya Korean Airlines membatalkan seluruh penerbangan ke Gaza. Akibatnya, sub-sistem sistem pertahanan anti-rudal paling canggih di dunia telah mendekam di gudang Korean Air di Seoul. Padahal barang itu sangat penting dan rahasia.
Kepala DRDO Avinash Chander mengatakan kepada Business Standard bahwa sebenarnya tidak biasa mengirim rudal dengan kargo komersial. Tetapi sekali dicoba justru ada masalah. “Sekarang kita harus memikirkan kembali dan menggunakan pesawat IAF. Kami sedang memantau situasi tersebut,” kata Chander.
LR-SAM ini mulai dikembangkan pada tahun 2006 dan rencananya akan siap pada 2012 untuk melindungi kapal perang India generasi baru dari rudal anti kapal pada rentang 70 kilometer.Proyek ini awalnya tertunda karena Israel terlalu asyik mengembangkan Iron Dome. Sekarang, bahkan setelah penerbangan internasional ke Israel telah dibuka, masih belum ada ketidakpastian kapan akan dilakukan tes.

Ini bukan kegagalan rudal pertama di Korea Selatan. India Today melaporkan minggu ini bahwa Pragati, rudal permukaan-ke-permukaan rudal yang dikirim untuk ditampilkan ke pameran pertahan dan udara Korea Selatan (ADEX-2013) Oktober lalu juga terbengkalai sebulan lebih di pelabuhan Korea Selatan.

Sumber: defencenews.in