T-50 & S-500 Masuk, 2016 Rusia Kian Menakutkan

T-50 & S-500 Masuk, 2016 Rusia Kian Menakutkan

pak-fa-5th-generation-fighterTahun 2016 akan menjadi momentum penting bagi Rusia, kekuatan militer negara ini dipastikan akan semakin menakutkan. Dua senjata paling canggih akan masuk pelayanan pada tahun tersebut.

Kedua senjata tempur tersebut adalah pesawat generasi kelima PAK FA (T-50) serta sistem rudal pertahanan udara S-500. Uji coba penerbangan dari PAK FA (T-50) akan segera berakhir, dan pada tahun 2016 Angkatan Udara berencana untuk mulai komisioning pesawat ke layanan.

PAK FA merupakan jet tempur generasi kelima pertama Rusia yang dibangun oleh Sukhoi Corporation. Sejauh ini lima prototipe telah selesai dan sedang menjalani berbagai tes. Pesawat ini dijadawalkan akan menggantikan salah satu pesawat legendaries di dunia Sukhoi Su-27s.
“Itu mengambil bagian dalam [kompetisi percontohan internasional] Aviadarts dua kali dan melakukan penerbangan aerobatic pada pasangan. Saya percaya pesawat memiliki masa depan yang cemerlang, “kata Letnan Jenderal Viktor Bondarev, Komandan Angkatan Udara Rusia dalam sebuah wawancara dengan Radio Rusia News Service pada hari Minggu 10 Agustus 2014.
Tambahan baru lainnya ke jajaran direncanakan untuk 2016 adalah S-500, sistem rudal jarak jauh yang dikembangkan oleh Almaz Antei. Menurut Bondarev saat ini produsen sedang menyelesaikan rudal baru tersebut yang memiliki sejumlah kelebihan di antaranya elektronik homing canggih.
“Rudal-rudal akan memiliki sistem intelijen build-in, yang akan menganalisis lingkungan udara dan radar dan mengambil keputusan tentang ketinggian, kecepatan dan arah penerbangan,” kata jenderal itu.
S-500 adalah versi lanjutan dari S-400 dengan komponen khusus yang dirancang untuk mencegat rudal balistik pada ketinggian hingga 200 km. Sistem ini diharapkan dapat menembakkan hingga 10 rudal balistik masuk secara bersamaan. Ia juga memiliki jangkauan radar diperpanjang dibandingkan dengan S-400.
Sedangkan untuk pembom baru Jenderal Bondarev belum bisa memberi konfirmasi kepastian. Sejauh ini baru sedikit yang bisa dipublikasikan tentang pesawat yang akan menggantikan Tupolev Tu-95 dan Tu-160 sebagai tulang punggung kemampuan nuklir udara Rusia. Jenderal itu menegaskan bahwa Angkatan Udara mengharapkan Tupolev untuk menghasilkan prototipe bomber pertama pada akhir dekade ini dan meluncurkan seri produksi di 2021-2022. Sementara itu, program modernisasi untuk Tu-95 dan Tu-160 dianggap cukup untuk menjaga armada pembom strategis Rusia tetap dalam kondisi yang baik.

Modernisasi dan penguatan Angkatan Udara difokuskan pada infrastruktur Arctic. Termasuk mempertahankan jaringan besar lapangan udara dan stasiun radar di utara yang sejak runtuhnya Soviet terabaikan. Dengan sumber daya yang kaya Arctic menjadi lebih mudah diakses dan bisa potensi konflik hingga Rusia membangun kembali basis Arktik.
“Kami tidak melihat ada saingan di Kutub Utara sekarang, tetapi jika tantangan datang, kita harus siap untuk membela daerah ini. Kehadiran di Arktik akan meningkat, “kata Jenderal Bondarev.
Rusia tahun ini telah membuka kembali lapangan udara di Pulau Kotelny, sebelah utara Siberia. Ada rencana untuk memperbesar basis di Tiksi, Alykel, Vorkuta dan Anadyr. Rencananya divis Angkatan Udara Rusia berkekuatan penuh akan digelar di utara.

 

Sumber: defencetalk