Suasana panas tidak hanya terjadi di perairan Baltik setelah Su-24 Rusia terbang sangat dekat dari Destroyer Angkatan Laut Amerika USS Donald Cook. Di udara pun tidak kalah tegang, setelah sebuah jet tempur Su-27 Flanker dilaporkan terbang sangat dekat dengan sebuah pesawat mata-mata Amerika RC-135 pada Kamis 14 April 2016, atau dua hari setelah insiden Donald Cook.
“Pada tanggal 14 April, sebuah pesawat RC-135 Angkatan Udara AS melakukan penerbangan rutin di wilayah udara internasional di Laut Baltik dicegat oleh Su-27 Rusia dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional,” kata Kapten Angkatan Laut. Danny Hernandez, Juru Bicara Komando Eropa AS, Sabtu 16 April 2016.
“Pencegatan terjadi tak lama setelah pertemuan tidak aman [Su-24] Rusia dengan USS Donald Cook,” tambahnya.
“Insiden sudah sering berulang selama setahun terakhir di mana pesawat militer Rusia terbanag cukup dekat dengan pesawat dan lalu lintas laut lain dan meningkatkan kekhawatiran keamanan yang serius, kami sangat prihatin dengan perilaku tersebut.”
Hernandez mengatakan sebuah pesawat militer yang didasarkan pada Boeing 707 milik Amerika beroperasi di wilayah udara internasional dan tidak pernah menyeberang ke wilayah Rusia.

“Mencegat pesawat secara tidak aman dan tidak profesional ini memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan serius dan cedera semua awak pesawat yang terlibat,” katanya. “Lebih penting lagi, tindakan tidak aman dan tidak profesional dari seorang pilot tunggal memiliki potensi untuk tidak meningkatkan ketegangan antar negara yang tidak perlu.”
Menurut Hernandez, Su-27 melakukan manuver agresif dan tidak menentu saat mendekati RC-135 dari samping pada kecepatan tingkat tinggi.
Jet Rusia “kemudian melanjutkan untuk melakukan manuver agresif yang menjadi ancaman bagi keselamatan aircrew RC-135U AS,” kata juru bicara itu.
“Lebih khusus, SU-27 berada pada jarak 50 kaki [sekitar 15 meter] dari ujung sayap RC-135 dan melakukan roll barel mulai dari sisi kiri pesawat, melewati atas pesawat dan akhirnya ke kanan pesawat, “katanya sebagaimana dikutip Washington Free Beacon.
Pemerintah AS, menurutnya, telah memprotes semua insiden minggu ini ke pemerintah Rusia melalui saluran diplomatic.
Pesawat mata-mata RC-135U biasanya dioperasikan oleh lima awak sampai 16 petugas peperangan elektronik dan enam atau lebih spesialis.
Insiden udara berbahaya terjadi dua hari setelah manuver provokatif Rusia terhadap kapal perusak rudal USS Donald Masak di Laut Baltik. Namun Rusia menyebut dilakukan dengan aturan ketat dan masih dalam batas keamanan.