Rusia menghabiskan 464 juta dolar AS dalam operasi udaranya di Suriah. Namun demikian, Rusia bisa mendapat keuntungan finansial yang lebih besar. Potensi kontrak ekspor senjata yang dilibatkan dalam pertempuran di Suriah dapat mencapai enam hingga tujuh miliar dolar AS dalam beberapa tahun mendatang.
Lima setengah bulan Angkatan Udara Rusia melakukan operasi militer di Suriah, dan Negeri Beruang Merah tersebut menggelontorkan biaya sebesar 33 miliar rubel (464 juta dolar AS), demikian disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, angka tersebut tak seberapa dibanding keuntungan yang akan diterima. Beberapa narasumber militer menyampaikan pada Dengi bahwa sejak dimulainya kampanye di Suriah, Badan Kerja Sama Teknis Militer Federal (FSVTS) telah didekati oleh banyak negara yang tertarik terhadap produk industri pertahanan Rusia, terutama pesawat.
“Di satu sisi, kami telah mendemonstrasikan kapabilitas perangkat militer kami (di Suriah), menarik perhatian pembeli potensial; di sisi lain, lebih dari separuh pilot kami mendapat pengalaman tempur praktis,” tutur seorang narasumber Dengi yang dekat dengan lembaga tersebut.
NEXT: KONTRAK DENGAN ALJAZAIR