Cara baru untuk berburu kapal selam ini akan lebih mematikan. Sebuah pesawat tak berawak generasi baru yang dapat mengapung atau berada di bawah air kemudian lepas landas secara vertikal untuk terbang bisa segera digunakan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Selama ini sistem sonar digunakan untuk mencari kapal selam. Misalnya dengan menggunakan pelampung sonar yang biasa disebut sonobuoys dan pertama kali dikembangkan di perang dunia kedua. Alat ini digunakan memindai kapal selam dengan sonar di bawah permukaan. Dijatuhkan dari pesawat, sonobuoys masih menjadi andalan pemburu kapal selam. Tapi sekali dikerahkan, mereka hanya bekerja selama beberapa jam sebelum baterai mereka habis atau mereka bergerak melayang keluar dari jangkauan.
Aqua-Quad, drone yang dibangun oleh Kevin Jones dan rekan-rekannya di Naval Postgraduate School di Monterey, California, tidak memiliki keterbatasan tersebut. Drone ini tampak seperti quadcopter standar, tapi sebenarnya lebih tepat digambarkan sebagai sonobuoy yang menghabiskan beberapa waktu di udara. “Ini [Aqua-Quad] akan berada di air 23 jam sehari, dan terbang mungkin satu jam sehari,” kata Jones.
Tidak hanya drone yang terbang sendiri di mana pun diperlukan, tapi sayap gandanya sebagai sel surya yang menyediakan listrik. Selain itu, Aqua-Quad bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal, yang berarti dapat turun di laut dengan gelombang besar. Drone yang bisa mendarat di air memang sudah dikembangkan tetapi tetapi selama ini masih menghadapi masalah ketika harus mendarat di cuaca buruk.
Ketika angin terlalu kuat untuk terbang, Aqua-Quad bisa naik keluar badai di permukaan. Tim juga memberikan sebuah mekanisme self-righting untuk membuat pesawat bisa memulihkan diri ketika berada dalam posisi terbalik.
“Secara teori, pesawat tak berawak bisa menjelajah lautan tanpa batas, ” kata Jones sebagaimana dikutip New Scientist. Setidaknya sampai ganggang atau kerak garam menonaktifkan rotor atau sel surya. “Kami ingin membuat sesuatu yang bisa bertahan hidup di laut dalam waktu yang lama,” katanya.
Keuntungan lain yang dimiliki drone dibanding sonobuoys adalah bahwa mereka dapat berburu secara berkelompok, mengatur diri mereka sendiri dan menutupi area yang luas.
Aqua-Quad berbagi beberapa fitur dengan pesawat tak berawak laut lain yang disebut CRACUNS (corrosion resistant aerial covert unmanned nautical system) yang dikembangkan oleh sebuah tim di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland
CRACUNS tidak bertenaga surya, tetapi dapat berada di bawah permukaan air dan kemudian terbang ke udara.
Kedua drone dapat membawa berbagai sensor membuat mereka berguna untuk memantau suhu laut atau keasaman, atau untuk melacak hewan laut, kata Jones.
Baca juga: