Setidaknya 50 ahli dari 18 negara yang menjadi bagian dari perjanjian Open Skies akan melaksanakan sertifikasi awal dari peralatan digital yang terpasang pada pesawat pengamatan Rusia Tupolev Tu154M Lk-1 (Careless), .
“Dalam rangka pelaksanaan Open Skies Treaty, Federasi Rusia akan mengadakan acara yang bertujuan untuk sertifikasi awal dari peralatan pengamatan digital yang diinstal pada pesawat Tu-154M Lk-1,” kata Kepala Nasional Pengurangan Risiko Nuklir Pusat Sergey Ryzhkov sebagaimana dikutip TASS Minggu 27 Maret 2016.
“Untuk mengambil bagian dalam sertifikasi awal, 50 ahli dari 18 negara tiba di Rusia,” katanya menambahkan. Sertifikasi akan berlangsung di lapangan udara Kubinka dekat Moskow. Para ahli akan memberikan jawaban rinci untuk semua pertanyaan.
“Penerbangan uji dijadwalkan akan diadakan di sana,” kata Ryzhkov. “Jika cuaca tidak menguntungkan, lapangan udara di (kota-kota selatan Rusia) Armavir dan Maikop akan digunakan.”
“Hal ini digambarkan dalam perjanjian digambarkan sebagai tahap pertama dari persiapan untuk sertifikasi peralatan pengamatan digital pada Tu-154M Lk-1, yang dijadwalkan akan digunakan untuk musim panas 2016,” katanya, Dia menegaskan pihaknya akan memungkinkan mitra Barat untuk memastikan bahwa peralatan pengamatan digital Rusia sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh perjanjian.
Perjanjian Open Skies ditandatangani pada tahun 1992 dan diikuti 34 negara anggota. Perjanjian mulai berlaku pada tahun 2002 dengan melakukan penerbangan pengamatan di atas Rusia, Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa.
Tugas utama dari perjanjian itu adalah untuk mengembangkan transparansi, memantau pemenuhan perjanjian kontrol persenjataan, dan memperluas kemampuan untuk mencegah krisis dalam rangka Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa atau Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) dan organisasi internasional lainnya.