Angkatan Udara Amerika dan koalisinya yang sedang melakukan perang melawan ISIS tiak hanya berbagi data intelijen, pangkalan dan rencana strategis, tetapi juga berbagi bom. Jet-jet tempur koalisi telah diberi izin untuk mengambil stok bom yang dimiliki Amerika Serikat.
“Kami memiliki hubungan dengan mitra koalisi kami dan berbagi dengan mereka dalam hal persediaan, mereka juga menggunakan senjata untuk kebutuhan mereka, “kata Letnan Jenderal John Raymond, Wakil Kepala Staf Operasi Markas Angkatan Udara kepada wartawan Kamis 24 Maret 2016.
Namun Angkatan Udara memastikan pihaknya tidak akan segera kehabisa pasokan bom karena digunakan bersama koalisi. “Itu adalah sesuatu yang kita kelola dengan ketat untuk memastikan kita memiliki persediaan untuk melakukan apa yang perlu kita lakukan hari ini,” katanya sebagaimana dikutop Defense News.
Raymond menambahkan bom yang digunakan juga tidak diberikan sepenuhnya gratis. Pada akhirnya negara pemakai harus mengembalikan bom yang digunakan pada suatu saat. Tetapi tidak dijelaskan apakah penggantian dalam bentuk pembayaran uang atau kompensasi lain termsuk perjanjian perdagangan dan sejenisnya.
Untuk diketahui sejumlah negara yang menjadi bagian dari koalisi antara lain koalisi termasuk Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Yordania, Belanda, Inggris, Bahrain, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab.
