Evaluasi tahunan pertahanan Jepang menggarisbawahi pentingnya Tokyo untuk partisipasi pada industri dari program Lockheed Martin F-35A. Selain itu Jepang harus benar-benar waspada dan memasang mata dengan perkembangan kekuatan udara China. Evaluasi dilakukan Kementerian Pertahanan secara rutun menyentuh semua aspek situasi keamanan di Tokyo, dari potensi mengganggu non-negara hingga tantangan yang ditimbulkan oleh negara lain.
Dalam kaitan dengan program senjata khusus, laporan tersebut menempatkan penekanan kuat pada F-35A akuisisi Jepang. Ini mencatat bahwa perusahaan-perusahaan Jepang telah bekerja untuk mengembangkan proses manufaktur yang terkait dengan Tokyo 2011 keputusan untuk mendapatkan 42 F-35A.
“Penting bagi perusahaan Jepang untuk berpartisipasi dalam proses manufaktur untuk dimasukkan ke dalam kontrak untuk mendapatkan pengetahuan dalam rangka memastikan keamanan dan ketersediaan operasional yang tinggi, sehingga pengelolaan bisa dilakukan dengan aman dan efisien, “kata laporan itu.
“Setelah diskusi dengan pihak terkait seperti pemerintah AS, partisipasi perusahaan Jepang di perakitan akhir dan memeriksa (FACO) untuk badan pesawat serta pembuatan mesin dan radar bagian-bagian tertentu diputuskan di anggaran 2013. Dalam 2014, perusahaan berencana untuk berpartisipasi lebih lanjut dalam proses manufaktur, di mesin FACO dan produksi perangkat deteksi inframerah electro-optical distributed aperture system (EODAS). Diproduksi oleh Northrop Grumman, sistem EO DAS adalah elemen inti dari F-35, secara efektif memberikan visual 360 derajat bagi pilot.
Evaluasi tersebut secara khusus juga menyoroti soal China. Diperkirakan angkatan udara dan angkatan laut China memiliki sekitar 2.580 pesawat tempur. “China tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan udara untuk wilayah nasional, tetapi juga bertujuan untuk membangun kemampuan untuk keunggulan udara dan darat serta serangan anti-kapal di daerah-daerah yang lebih jauh dari China, dan meningkatkan kemampuan transportasi jarak jauh , “kata laporan itu. “Perhatian lebih lanjut perlu diberikan kegiatan ini dilakukan oleh angkatan udara China.”
Jepang mencatat Beijing terus mengembangkan pesawat Chengdu J-20 dan Shenyang J-31 fighter. Angkatan laut China juga melakukan tes penerbangan dengan Shenyang J-15 di kapal induk Lioaning. Juga terdapat kemajuan signifikan Beijing membangun pesawta peringatan dini udara dan kontrol (AEWC) yang dikembangkan dengan Rusia berdasarkan pesawat Ilyushin Il-76 serta pengembangan pesawat tanker Xian H-6.
Sumber: flightglobal
Comments are closed