AS Kelilingi Dunia dengan Sistem Rudal Pertahanan

AS Kelilingi Dunia dengan Sistem Rudal Pertahanan

Amerika Serikat terus menyebarkan sistem pertahanan rudal di seluruh dunia menggunakan alasan yang meragukan.

“Sampai saat ini kami diberitahu bahwa sistem pertahanan anti-rudal [Washington] di Eropa bertujuan untuk melindungi [AS dan sekutunya] dari program rudal Iran. Sekarang China mengatakan hal yang sama,” kata mantan Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa Sergei Ordzhonikidze.

Pernyataan datang pada saat Washington dan Seoul telah meluncurkan pembicaraan resmi tentang kemungkinan penyebaran sistem pertahanan rudal canggih Amerika, yang dikenal sebagai Terminal High Altitude Air Defense (THAAD) ke Korea Selatan dengan alasan  untuk menghadapi ancaman Pyongyang.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan timpalannya dari China Wang Yi menyatakan keprihatinan atas masalah ini. Penyebaran, menurut diplomat tingkat tinggi Rusia, akan melebihi ancaman yang dibayangkan mungkin datang dari Korea Utara. Sementara itu, Wang Yi mencatat bahwa penyebaran THAAD akan menimbulkan kerugian langsung bagi kepentingan keamanan strategis China dan Rusia.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby kemudian mencoba untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut dengan bersikeras bahwa sistem ini murni defensif. Tetapi banyak, termasuk Ordzhonikidze, tetap tidak yakin.

“Rudal Korea Utara tidak mampu memukul target terletak di wilayah AS. Sementara itu, AS telah hampir mengelilingi dunia dengan sistem pertahanan rudal,” katanya sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 17 Maret 2016.

THAAD, diproduksi oleh Lockheed Martin, adalah sistem pertahanan rudal milik Amerika yang mampu mencegat rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah di luar atmosfer bumi. Kompleks memiliki jangkauan 200 kilometer (124 mil). Korea Selatan mengoperasikan rudal permukaan ke udara MIM-104 Patriot yang dibangun beberapa yang dibeli dari Jerman.