Littoral Warfare: Mainan Super Mahal dan Tidak Efektif Milik Amerika
Littoral Combat Ship

Littoral Warfare: Mainan Super Mahal dan Tidak Efektif Milik Amerika

Angkatan Laut AS menyadari kebutuhan untuk memiliki armada kapal cepat dan tangkas yang mampu beroperasi di perairan terbatas melawan kapal serangan cepat musuh dan kapal selam diesel setelah penyebaran panjang mereka di Teluk Persia.

Armada kapal besar mereka terbukti memiliki keterbatasan dan mereka harus membawa kapal penjaga pantai, kapal patroli dan kapal penyapu ranjau ke Teluk Persia dalam rangka memberikan perlindungan dari kapal kecil musuh.

Namun pemboman kapal perusak, USS Cole oleh perahu kecil yang penuh dengan bahan peledak mempercepat pengembangan Littoral Combat Ship. Logikanya adalah, sebuah kapal perusak lambat memerlukan waktu untuk bergerak dan tidak bisa bermanuver di perairan terbatas, sedangkan LCS bisa start up cepat dan mencapai kecepatan tertinggi yang sangat cepat.

Frigat Kelas Perry
Frigat Kelas Perry

Program LCS bertujuan untuk mengembangkan sebuah kapal multi-peran yang bisa beroperasi di perairan pesisir, terlibat dengan kapal selam musuh, ranjau, menghancurkan kapal serangan cepat, menyebarkan kendaraan tak berawak dan melakukan berbagai misi lain dengan modul misi sesuai dengan kebutuhan situasional.

Kapal Penyapu Ranjau Kelas Avenger
Kapal Penyapu Ranjau Kelas Avenger

Kapal ini juga akan memiliki propulsi pumpjet yang memberi mereka kecepatan yang sangat tinggi lebih dari 40 knot. Program ini ternyata menjadi mahal gila-gilaan dan beberapa kali berada di ambang kehancuran karena biaya tinggi. Namun kebijakan AS terus menggelontorkan uang ke proyek sampai datang kembali ke jalur yang diharapkan dan LCS memasuki produksi.

Angkatan Laut AS akan menggantikan armada yang tersisa dari fregat kelas Perry dan kapal penyapu ranjau kelas Avenger dengan kapal ini. Meskipun program ini telah menghadapi kritik besar, kapal ini tetaplah sesuatu yang cocok untuk US Navy karena mereka memiliki armada kapal perusak dan kapal penjelajah terbesar di dunia dan mereka membutuhkan ujung tombak yakni kapal ringan bersenjata.

Next: Senjata dan Sensor