Kapal Induk China Hanya Macan Kertas?

Kapal Induk China Hanya Macan Kertas?

Kapal Induk Angkatan Laut China disebut tidak akan mampu melakukan operasi blue water seperti yang Flattops Angkatan Laut AS lakukan.  Itulah penilaian Badan Intelijen Pertahanan Pentagon.

“Kapal induk mereka yang sedang dibangun tidak akan memiliki kemampuan operasi lautan terbuka seperti kapal induk milik kami,” kata Letnan Jenderal Vincent Stewart, Direktur Badan Intelijen Pertahanan kepada Komite Bersenjata Kongres pada 2 Maret 2016. “Kapal induk itu juga tidak bisa melaksanakan operasi udara seperti yang dilakukan menggunakan kapal induk kami.”

Kapal induk itu, paling tidak pada awalnya-akan difokuskan China untuk operasi lokal di laut sekitar China, kata Stewart. Sebagian besar upaya China tampaknya bertujuan untuk mengamankan klaim Beijing di Laut China Selatan.

Kapal induk China saat ini, Liaoning yang memiliki bobot 55.000 ton dan hanya berukuran setengah dari kelas Nimitz Amerika. Selain itu, kapal induk China masih menggunakan ski-jump dan tidak menggunakan peluncur catapult yang membatasi kemampuan peluncuran pesawat yang lebih berat.

Sedangkan kapal induk baru yang tengah dibangun China di galangan kapal Dalian juga didasarkan pada Proyek Rusia 1.143,5 deengan desain Orel seperti Liaoning dan Kuznetsov. Itu berarti, sampai China mengembangkan sebuah kapal induk dengan kemampuan catapult Angkatan Laut China tidak akan memiliki flattop sebanding dengan kelas Nimitz atau kelas Ford.

Namun, sebagaimana ditulis Dave Majumdar di National Interest, editor pertahanan National Interest Minggu 6 Maret 2016, ketika Beijing mengembangkan teknologi yang lebih baik dan mengamankan pangkalan di luar negeri, jangkauan global Angkatan Laut China akan berkembang.

Ada indikasi bahwa China berniat untuk melakukan hal itu. “Beberapa kunjungan ke fasilitas pelabuhan di Afrika dan teknologi kapal selam mereka telah mengarahkan pada kemampuan global yang lebih luas segera terjadi,” kata Stewart.

Hanya waktu yang akan memberitahu bagaimana Angkatan Laut China berevolusi dari waktu ke waktu. Tetapi dengan pertumbuhan ekonomi China yang melambat, kekuatan Beijing untuk terus memperluas kemampuan militer sepertinya juga akan berkurang. Hal ini terlihat pada menurunnya anggaran pertahanan mereka.