Amerika mencurigai Iran mempercepat pengembangan rudal balistik di tengah sanksi yang masih diberikan yang melarang negara itu untuk memproduksi dan memiliki rudal jarak jauh. Kecurigaan itu disampaikan Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS Vincent Stewart di depan Komite Angkatan Bersenjata Kongres.
Stewart juga menjelaskan bahwa sanksi masa lalu telah sedikit memperlambat program rudal Iran.
“Ketika kita mencabut sanksi-sanksi, pada kenyataannya, ada peningkatan kemungkinan bahwa mereka akan menemukan cara untuk meningkatkan lethality, mobilitas, berbagai semua sistem rudal mereka,” kata Stewart.
“Sanksi kami di masa lalu tidak menghentikan Iran dari mengembangkan kemampuan rudal balistik yang paling canggih di wilayah ini yang mampu menjangkau semua musuh potensi mereka, mampu menjangkau Eropa,” jelasnya sebagaimana dikutip Defense News Rabu 2 Maret 2016.
Sanksi minyak dan keuangan terhadap Iran dicabut oleh Amerika Serikat dan Eropa pada 16 Januari setelah Teheran memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian Juli untuk menjaga sifat damai program nuklirnya.
Namun, serangkaian tes rudal Iran menjadikan Barat yang semula siap untuk mengakhiri sanksi kini diminta Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi baru, terutama menargetkan individu dan perusahaan yang bertanggung jawab untuk meng-upgrade rudal Iran.