Kementerian Pertahanan Rusia menduga Turki sedang bersiap untuk melakukan invasi ke Suriah. Arab Saudi dan beberapa negara Arab lain juga dikabarkan akan mendukung misi perang darat tersebut. Jika ini terjadi mau tidak mau akan terjadi friksi dengan Rusia yang menjadi pendukung rezim Asaad.
Seorang ahli militer Rusia yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Arsenal Otechestva (Arsenal Tanah Air) Viktor Murakhovski dan Mikhail Aleksandrov yang merupakan seorang ahli terkemuka dari Pusat Studi Militer-Politik Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) berkomentar tentang kemungkinan reaksi Rusia menanggapi invasi Turki dan Arab Saudi ke Suriah.
Bagi Saudi, pengiriman pasukan ke Suriah secara logistik tidak akan mudah. Arab Saudi tidak berbatasan langsung dengan Suriah. Riyadh, dalam hal ini memiliki dua pilihan, yaitu memastikan pengiriman pasukan melalui Irak, atau menyerang Suriah dari Turki.
Namun, memanfaatkan koridor Irak bagi Riyadh dapat menjadi suatu masalah. Sebelumnya, bahkan ketika unit-unit kecil tentara Saudi datang ke wilayah Irak, Baghdad menolak dan bahkan membuat pernyataan mengenai agresi. Pilihan kedua, yaitu invasi melalui Turki. Dengan mempertimbangkan latar belakangnya, hal tersebut lebih mungkin dilakukan. Selain itu, media Guardian melansir rencana Saudi mengenai kesediaan mereka untuk mengoordinasikan langkah dengan Ankara.