Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa 33 tentaranya telah tewas dalam operasi darat terhadap gerilyawan di Jalur Gaza pada 25 Juli, namun penyebab kematian tidak jelas. Hal ini yang membingungkan tentara Israel.
Tentara yang meninggal bukan dari kesatuan sembarangan. Mereka justru berasal dari pasukan elit. Seperti dilaporkan hampir setengah dari kematian yang terjadi selama pertempuran sengit di Al-Shujaiyah pada malam 19-20 Juli. IDF mengkonfirmasi bahwa 13 tentara dari Brigade Golani elite tewas dalam pertempuran dan 14 yang hilang. Enam tewas ketika kendaraan lapis baja mereka rusak parah dalam pertempuran.
Laporan media mengidentifikasi kendaraan lapis baja pembawa personel (APC) M113 rusak parah. Belum jelas apakah rusaknya karena rudal anti tank atau RPG.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memang menggelar strategi dengan telah membiarkan lapis baja IDF untuk maju ke suatu daerah. Di tempat itu telah diletakkan bom yang kemudian merusak APC. Setelah itu para pejuang membuka pintu APC dan menembak hingga tewas 14 personel yang ada di dalamnya.
IDF juga mengatakan rudal anti-tank Hamas telah menewaskan empat tentara, termasuk seorang letnan kolonel. Namun, laporan pers Israel mengatakan jeep tentara dihantam RPG: skenario yang lebih mungkin, mengingat bahwa para militan memasuki Israel melalui sebuah terowongan. IDF telah merilis foto-foto senjata yang ditemukan setelah serangan serupa terowongan yang telah memasukkan RPG-7.
Israel juga kebingungan dengan insiden pada 19 Juli. IDF mengatakan seorang tentara tewas ketika sebuah rudal anti-tank menghantam kendaraan tempur pada 19 Juli, Sementara media Israel melaporkan bahwa RPG menghantam kendaraan tersebut.
anti-tank guided weapons (ATGW) merupakan salah satu senjata canggih milik militan Palestina. Senjata ini mampu membidik dengan tepat target dari jarak beberapa kilomter. Video yang dirilis Hamas telah membuktikan senjata ini sangat mumpuni dalam menghancurkan tank-tank Israel meski telah menggunakan sistem pelindung active Trophy.
Sumber: janes