Terungkap, Kenapa US Navy Membunuh Program Drone Tempur Kapal Induk

Terungkap, Kenapa US Navy Membunuh Program Drone Tempur Kapal Induk

Angkatan Laut Amerika telah memilih untuk mengembangkan pesawat tanpa awak berbasis kapal induk untuk misi tanker, bukan drone tempur siluman. Dan ternyata US  Navy ingin membunuh dua burung dengan satu batu.

Pertama, putusan ini akan memberikan kesempatan  bagi Angkatan Laut AS untuk belajar bagaimana mengoperasikan drone dari sebuah kapal induk. Kedua, Angkatan Laut membutuhkan kemampuan pengisian pesawat bahan bakar udara berbasis kapal induk organik untuk memperluas jangkauan siluman Lockheed Martin F-35C Joint Strike dan Boeing F/A-18E / F Super Hornets.

“Saya ingin mendapatkan pesawat tanpa awak di dek kapal induk secepat yang kami bisa dengan peran yang sah untuk bermain karena ada begitu banyak yang harus kita pelajari di sana,” kata Adm. John Richardson, chief of naval operations US Navy, mengatakan kepada audiens di American Enterprise Institute pada 12 Februari  2016.  “Begitu banyak pertanyaan yang belum bisa dijawab,” tambahnya sebagaimana dikutip National Interest Minggu.

Itulah mengapa Angkatan Laut telah mengubah strategi. Sementara di tahun-tahun sebelumnya, layanan berharap untuk mengembangkan Unmanned Carrier Launched Surveillance and Strike (UCLASS) baik untuk platform tempur maupun intelijen kini berubah ke Carrier-Based Aerial Refueling System (CBARS) yang merupakan upaya jauh lebih sederhana. Selain itu sejauh ini juga masih ada perdebatan apakah drone kapal induk akan berfungsi sebagai platform tempur atau mata-mata. Perdebatan diperkirakan akan mengambil waktu lama sehingga akan menunda pengembangan.

Angkatan Laut memilih untuk mengikuti jalan evolusi bertahap karena layanan belum sepenuhnya mengerti bagaimana mengoperasikan sebuah kendaraan udara tak berawak dari kapal induk. Ada isu-isu fundamental seperti komando dan kontrol, dan sejumlah masalah lain yang perlu diselesaikan. CBARS akan membantu Angkatan Laut untuk menciptakan infrastruktur dasar guna mengembangkan drone lebih mampu di masa depan. “Kita akan belajar bagaimana untuk mengintegrasikan pesawat tak berawak ke sayap pesawat kami.”

Meskipun hasil yang mengesankan dari demonstran Northrop Grumman X-47B, drone berbasis kapal induk baru pada masa pengembangan. “Ada begitu banyak yang bisa dipelajari sekarang, dan saya ingin dapatkan setelah itu,” kata Richardson. “Sementara itu, keputusan yang kita buat sekarang, kami akan melakukan yang terbaik untuk tidak menghalangi meningkatkan kemampuan platform di daerah lain.”

Baca juga: Menelusuri Momen-Momen Penting X-47B