Minggu lalu Nigeria membom basis logistik yang digunakan oleh kelompok militan Boko Haram di timur laut negara itu. Meskipun serangan udara itu sendiri adalah hal yang biasa bagi Angkatan Udara Nigeria karena selama ini telah melakukan ratusan serangan terhadap Boko Haram, tetapi yang mengejutkan adalah Nigeria dalam pengeboman terakhir menggunakan pesawat tak berawak alias drone.
Bagi banyak orang, berita bahwa Nigeria telah menggunakan drone tempur dalam pertempuran ini baru pertama muncul, tetapi militer Nigeria ternyata telah mempersenjatai drone mereka dalam waktu yang cukup lama. Selama ini yang dipahami banyak orang baru AS, Inggris, dan China yang memiliki drone bersenjata. Kurang sekali kabar yang menyebutkan negara-negara semacam Nigeria, Afrika Selatan, dan Somalia (kemungkinan besar) juga memilikinya. Pakistan dan Irak keduanya juga memiliki drone tempur yang digunakan untuk mengawasi perbatasan dan juga melakukan serangan. Setidaknya selusin negara lain telah secara terbuka menyatakan mereka telah mengejar teknologi drone bersenjata, dan banyak negara lain berusaha untuk secara diam-diam membangun atau membeli mereka juga.
Dalam 18 bulan terakhir kelompok negara yang memiliki pesawat tak berawak bersenjata telah berkembang hingga dua digit. Sebagian besar berkat teknologi China yang lebih murah dan lebih mudah untuk mendapatkan dibandingkan harus meminta ke Amerika yang kerap ribet dengan berbagai persyaratan.
Jadi berapa banyak negara yang sekarang telah memiliki drone tempur? Jawaban akan berbeda-beda tergantung pada apa yang sebenarnya yang dimaksud “drone weaponized.” Jawaban paling mungkin adalah ada minimal 10 negara yang masuk ke klub ini.
Menurut laporan New America Foundation yang dirilis tahun lalu, daftar negara yang memiliki drone bersenjata termasuk AS, Inggris, Cina, Israel, Pakistan, Iran, Irak, Nigeria, Somalia, dan Afrika Selatan. Rusia bahkan belum masuk ke negara ini. Sementara dua organisasi non negara yakni Hamas dan Hizbullah juga masuk dalam daftar pemilik senjata ini meskipun mereka memiliki perbedaan karena drone bersenjata mereka merupakan pesawat sederhana dengan berbagai kekurangan. Bahkan bisa dikatakan sebagai pesawat yang terbang dengan granat.