Pentagon Ingin Bangun Pesawat Arsenal, Apakah Itu?
B-1B

Pentagon Ingin Bangun Pesawat Arsenal, Apakah Itu?

Menteri Pertahanan Ash Carter saat menyampaian rencana anggaran 2017 menyinggung tentang rencana Pentagon untuk membangun apa yang disebut dengan “arsenal plane” atau pesawat arsenal. Sebuah pesawat yang menjadi gudang senjata, mudahnya kurang lebih seperti itu. Bagaimana sebenarnya konsep ini?

Konsep ini sebenarnya sudah kerap dibicarakan di berbagai tulisan blog militer di berbagai dunia, termasuk di Amerika. Sesuatu yang paling dekat dengan konsep ini adalah sebuah kapal arsenal Angkatan Laut yang dikonversi dari kapal selam rudal balistik kelas Ohio dan kapal perusak Aegis Angkatan Laut yang dilengkapi dan kapal penjelajah.

Konsep pesawat terbang arsenal sesungguhnya juga sudah ada sejak lama dengan berbagai bentuk. Rencana Pentagon hanya kemudian menjadikan hal ini sebagai sebuah fokus pengembangan ke depan.

Amerika sendiri dalam batas tertentu juga sudah memiliki konsep pesawat arsenal, meski tidak secara holistik terintegrasi. Pembom B-1B dan B-52H telah menyediakan dukungan udara dekat dan serangan presisi sejak lama setelah 9/11. Awalnya kemampuan ini dimungkinkan karena munculnya amunisi dipandu GPS yaitu Joint Direct Attack Munition yang memberi pembom kemampuan untuk melakukan penargetan dan serangan dengan cepat bahkan ketika target diselimuti oleh awan atau asap.

b-52 23
B-52

B-52 yang mempu terbang tinggi di atas pegunungan Afghanistan pada tahap pembukaan serangan, dan B-1B sering siaga atas Irak siap untuk melenyapkan target sensitif setiap saat dengan menggabungkan kemampuan kecepatan tinggi dan senjata besar yang dibawa.

Dalam kemudian tahun 2000-an, pesawat ini dilengkapi dengan pod penargetan SNIPER dan LITENING yang menjadikannya setara dengan jet tempur multiperan paling canggih milik Amerika. Hal ini memungkinkan pembom memiliki kemampuan penargetan laser secara independen dari ketinggian tinggi dengan presisi maksimum dan kemampuan untuk mencapai target bergerak. Hal ini juga bisa menggunakan pod untuk misi pengawasan dan menyerang target secara bersama dengan mengembangkan Koordinat GPS sendiri untuk senjata dipandu GPS. Ini tampaknya sederhana hanya dengan menggabungkan teknologi, tetapi sebenarnya ini adalah sebuah game changer untuk pembom besar.

Kemampuan ini ditambahkan untuk kedua pembom. Laptop dan joystick mengendalikan sistem pod menargetkan dan hal ini menjadikan pembom telah mampu untuk melakukan hal-hal yang luar biasa atas medan perang. Kemampuan mereka berkeliaran selama berjam-jam pada suatu waktu sambil membawa beban bom yang relatif besar dan beragam akan membedakan mereka dari pesawat lain.

Next: Anda Yang Lihat, Kita Yang Hajar