Belum Siap To Gun: China Berjuang dengan Teknologi Mesin Pesawat
J-20

Belum Siap To Gun: China Berjuang dengan Teknologi Mesin Pesawat

 

China telah membangun pesawat militer mereka selama 30 tahun terakhir dan masih terus berjuang untuk mengembangkan mesin canggih yang akan memungkinkan pesawat tempur mereka bisa imbang dengan jet tempur buatan Barat.

“Tetapi teknologi mesin negara ini masih tertinggal dengan United Technologies Pratt & Whitney, General Electric dan Rolls-Royce,“ kata Douglas Barrie, senior fellow for military aerospace di International Institute for Strategic Studies London.

Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan singkat kepada Reuters Kamis 29 Januari 2016 mengatakan “pasti ada kesenjangan” antara teknologi militer China dan beberapa negara maju, namun Beijing akan terus memperkuat angkatan bersenjatanya.

J-31
J-31

Pembatasan ekspor senjata ke China telah melarang penjualan mesin Barat untuk penggunaan militer. Hal ini memaksa China untuk mengandalkan desain dalam negeri atau mesin Rusia yang telah diizinkan untuk dibeli China.

“Pembua mesin China menghadapi banyak masalah,” kata Michael Raska, asisten profesor dalam program transformasi militer di S Rajaratnam School of International Studies Singapura.

Dua sumber industri yang erat dengan perkembangan militer China menyebutkan pesawat tempur siluman J-20 dan J-31 China tidak bisa super-cruise, atau terbang dengan kecepatan supersonik seperti rival terdekat mereka, Lockheed Martin F-22 dan F-35, tanpa menggunakan afterburner. Afterburner secara signifikan akan menghapus sifat stealthiness sebuah pesawat.

Bahkan seorang sumber China yang menolak disebutkan namanya mesin pesawat telah menjadi sebagai masalah terbesar China dalam membangun jet tempurnya.

Next: Tantangan Laut China Selatan