Mengapa Amerika Begitu Sulit Meninggalkan Afghanistan?

Mengapa Amerika Begitu Sulit Meninggalkan Afghanistan?

Amerika begitu sulit untuk meninggalkan Afghanistan setelah 14 tahun perang yang melelahkan, penuh darah dan kematian. Kenapa?

Trevor Thrall seorang senior fellow di the Cato Institute dan asosiasi professor di George Mason University in the School of Policy, Government, and International Affairs dalam artikelnya di National Interest Kamis 28 Januari 2016 menyebut strategi AS di Afghanistan telah gagal total.

“Jadi mengapa kita masih di sana? Musim gugur yang lalu Presiden Obama mengumumkan bahwa ia akan tetap menempatkan 5.500 tentara AS di Afghanistan sampai 2017, melebihi batas yang telah ditentukan,” tulisnya.

Alasan keputusan untuk tetap tinggal,  menurut Thrall adalah keinginan Obama untuk tetap menjaga tekanan pada Taliban agar mengakhiri pemberontakan mereka dan menerima penyelesaian politik. “Tapi ketika mempertimbangkan apa yang jelas terjadi pada upaya militer selama 14 tahun terakhir, hilangnya ribuan nyawa, triliunan dolar dihabiskan dan penarikan dukungan publik, alasan itu jelas terlihat hambar.”

Thrall menambahkan jawaban sebenarnya berasal dari tiga kesalahan mendasar Presiden Obama.

“Mari kita menolak gagasan bahwa AS telah tinggal di Afghanistan untuk alasan keamanan nasional. Untuk Obama dan orang lain yang menganjurkan tinggal dengan argumen menjaga Afghanistan diperlukan untuk mencegah serangan di masa depan,” tulisnya.

1. Zero Risk Bias