Hanya dalam waktu satu bulan, dua kali kapal tempur pesisir atau Littoral Combat Ship (LCS) milik Angkatan Laut Amerika terpaksa berhenti beroperasi karena masalah mesin.
USS Fort Worth, sebuah LCS kelas Freedom yang telah beroperasi selama lebih dari satu tahun di Pasifik barat, mengalami masalah mesin di Singapura 12 Januari.
Juru Bicara Armada Pasifik Amerika Letnan Cmdr . Matt Knight mengatakan sejauh ini, menurut Knight, “masalah mesin sepertinya disebabkan oleh kegagalan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan selama pemeliharaan.”

Kapal tetap ada di Pangkalan Vaval, Changi Singapura sementara penyelidikan terus berlanjut. “Sebuah tim pemeliharaan yang terdiri dari perwakilan teknis dan personil galangan kapal di kapal untuk mengevaluasi mesin dan membuat perbaikan yang diperlukan,” kata Knight email.
“Tidak ada tanggal perkiraan penyelesaian masalah ini,” tambahnya sebagaimana dikutip Defense News Jumat 22 Januari 2016. “Penyelidikan korban ini sedang berlangsung.”
Penyebaran Fort Worth telah menjadi sukses besar bagi program LCS. Kapal meninggalkan pelabuhan asalnya dari San Diego pada 17 November 2014 untuk jadwal penyebaran 16 bulan di Pasifik Barat, dan baru-baru ini diperpanjang karena masih diperlukan di di wilayah tersebut. Sejak tiba di Singapura pada akhir Desember 2014, kapal telah mengambil bagian dalam berbagai operasi di wilayah ini, termasuk pencarian pesawat AirAsia 8501 yang jatuh. Selain itu kapal juga telah melakukan kunjungan serta latihan dengan Korea, Vietnam, angkatan laut Indonesia, India, dan Thailand .