Diliputi Sejumlah Kekhawatiran, Pengembangan KF-X/IF-X Resmi Dimulai

Diliputi Sejumlah Kekhawatiran, Pengembangan KF-X/IF-X Resmi Dimulai

Korea Selatan Kamis 21 Januari 2016 secara resmi memulai proyek pengembangan dan pembangunan jet tempur dalam negeri KF-X /IF-X yang bekerjasama dengan Indonesia. Mereka berharap akan bisa mendapatkan enam prototipe pada 2021 dan menyelesaikan pembangunan dengan 2026.

Pejabat dari semua entitas yang terlibat mengadakan pertemuan pertama mereka di markas Korea Aerospace Industries (KAI), kontraktor utama, di Bucheon, Provinsi Gyeongsang Selatan Kamis.

Mereka adalah Defense Acquisition Program Administration (DAPA),  raksasa pertahanan AS Lockheed Martin, Kementerian Pertahanan Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Pemerintah berencana untuk menghabiskan 8,5 triliun won dalam pengembangan KF-X (di Indonesia dikenal dengan IF-X, dan tambahan 10 triliun won untuk menghasilkan 120 jet pada 2032 untuk menggantikan armada F-4 dan F-5.

Dapa mengatakan Korea Selatan akan mengembangkan sekitar 90 item yang diperlukan untuk pembangunan pesawat, termasuk radar active electronically scanned array (AESA) dan electronic optics targeting pod (EOTGP)

,aktif elektronik dipindai array (AESA) radar, dan optik elektronik targeting pod (EOTGP), yang sebelumnya pemerintah AS menolak untuk menyerahkan ke Korea dengan alasan keamanan. “Tujuan kami adalah untuk melokalisasi 65 persen dari komponen pesawat,” kata DAPA dalam rilisnya.

Proyek ini tetap akan dilaksanakan dengan bantuan Lockheed Martin yang akan mentransfer 21 teknologi yang digunakan di tempur siluman F-35. Pada awal Desember, pemerintah AS menyetujui pengalihan teknologi dalam “bingkai besar,” menurut Dapa.

Sementara pemerintah Indonesia akan menginvestasikan 1,6 miliar Won dalam proyek ini dan perusahaan pertahanan akan berpartisipasi dalam proses desain dan komponen produksi. Negara ini juga akan diberikan satu prototipe dan data teknologi sesudahnya.

Next: Kekhawatiran dan Keraguan