Sebuah roket SpaceX Falcon 9 sukses meluncurkan sebuah satelit cuaca ke orbit pada Minggu 18 Januari 2016. Tetapi roket tahap pertama meledak setelah gagal melakukan pendaratan.
SpaceX, membuat sejarah pada Desember 2015 lalu setelah sukses melakukan soft landing di sebuah kapal. Tetapi gagal mengulang kesuksesan itu pada Minggu saat roket hendak mendarat di di Samudera Pasifik.
Falcon 9 lepas landas dari Vandenberg Air Force Base, California, dan berhasil meluncurkan satelit Jason-3 yang berfungsi mengukur kedalaman lautan ke orbit rendah bumi, sebelum roket tahap pertama mulai turun kembali ke Bumi.
https://www.instagram.com/p/BAqirNbwEc0/?taken-by=elonmusk
Disampaikan CEO SpaceX, Elon Musk sebagaimana dikutip Defense News Selasa 19 Januari 2016 roket gagal mendarat dengan tegak di atas landasan yang mengapung yang diberi nama droneship. Dalam video yang diposting Musk roket setinggi 22 lantai ini berhasil mendarat dengan perlahan di landasan, namun kemudian ambruk ke salah satu sisi dan meledak hebat.
SpaceX awalnya menduga roket itu mengalami hard landing. Setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata salah satu kaki roket tersebut gagal mencengkeram landasan dengan sempurna, sehingga posisi roket tidak seimbang sebelum akhirnya jatuh ke salah satu sisi dan meledak.
“Penyebab utamanya mungkin adanya penumpukan es sebagai dampak dari kondensasi awan tebal saat lepas landas,” ucap Musk dalam postingan tersebut.
Peluncuran pada Minggu 17 Januari 2016 waktu setempat ini merupakan upaya keempat yang dilakukan SpaceX untuk melakukan pendaratan dengan selamat di lautan. Tiga peluncuran sebelumnya gagal dilakukan, meskipun SpaceX berhasil melakukan pendaratan salah satu roket Falcon 9 di daratan, usai diluncurkan dari Pangkalan Udara Cape Canaveral, Florida pada Desember 2015.
Musk mengakui jauh lebih sulit mendaratkan roket di kapal dibandingkan di darat. “Pasti sulit untuk mendarat di kapal,” tulisnya. “Serupa dengan kapal induk vs darat: daerah sasaran jauh lebih kecil dan juga bergerak.”
Roket merupakan bagian penting dari pesawat luar angkasa yang memberikan dorongan besar saat lepas landas. Namun biasanya roket langsung dibuang usai peluncuran. Perusahaan seperti SpaceX tengah berusaha menyempurnakan pendaratan roket dengan selamat agar roket itu bisa digunakan kembali.
Harga roket SpaceX sendiri berkisar antara US$60 juta – US$90 juta (Rp835 miliar – Rp1,2 triliun). Kemampuan roket untuk bisa digunakan kembali atau digunakan lebih dari sekali akan mengurangi biaya.
“Data Jason-3 akan digunakan untuk memantau peningkatan kedalaman laut global, kemudian untuk penelitian dampak manusia terhadap lautan, membantu memprediksi intensitas badai, dan membantu operasional navigasi kelautan,” jelas NASA dalam pernyataannya.
Baca juga:
Pesawat Luar Angkasa SpaceX Dragon Meledak Setelah Terbang 3 Menit