Tak Ada Hambatan Lagi, AS Bisa Segera Tempatkan Militer di Filipina

Tak Ada Hambatan Lagi, AS Bisa Segera Tempatkan Militer di Filipina

Amerika Serikat siap untuk segera mewujudkan Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) atau Perjanjian Peningkatan Kerjasama Pertahanan dengan Filipina. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam sambutannya bersama dengan Menteri Pertahanan AS Ashton Carter, Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario dan Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin Selasa 12 Januari 2015 waktu Amerika.

Sebelumnya pada hari itu, Mahkamah Agung Filipina mengeluarkan putusan bahwa EDCA adalah konstitusional. Perjanjian tersebut memungkinkan pasukan AS, senjata, kapal perang dan pesawat terbang ditempatkan di pangkalan militer Filipina.

“Kami menyambut keputusan Mahkamah Agung Filipina bahwa Perjanjian Kerjasama Pertahanan konsisten dengan konstitusi Filipina,” kata Kerry.

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat berharap untuk melaksanakan kesepakatan, yang akan meningkatkan interoperabilitas angkatan bersenjata dan berkontribusi untuk modernisasi dan meningkatkan kapasitas bersama untuk menanggapi keadaan darurat kemanusiaan.”

Amerika Serikat dan Filipina menandatangani EDCA pada 2014. Ini adalah pertama perjanjian militer yang cukup besar antara kedua negara sejak tahun 1990-an.

Menurut Washington, EDCA ditujukan terutama untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di Filipina. Perjanjian tersebut juga memungkinkan bagi Amerika Serikat untuk merespons lebih baik terhadap bencana lingkungan dan kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca juga:

Imbangi China, Filipina Ajak Rujuk Amerika