Iran sedang dihukum karena menolak untuk tunduk pada AS yang menentukan dan memerintah tatanan dunia, dan Washington akan menghadapi hisab ketika sistem petrodollar berakhir. Demikian disampaikan aktivis politik dan mantan anggota marinir AS Ken O’Keefe.
Kepada Radio Sputnik Selasa 12 Januari 2016 Ken mengatakan Iran adalah bangsa yang damai yang tidak pernah dicari konflik dan telah diperlakukan tidak adil oleh AS dan sekutunya.
“Catatan sejarah menunjukkan jelas bahwa bangsa ini telah memiliki banyak kesempatan selama berabad-abad untuk menikmati perang tetapi memilih untuk tidak pernah melakukannya kecuali sekali, dan itu adalah perang yang kita hasut, di Barat, melalui serangan kami Saddam Hussein, “kata O’Keefe sebagaimana dikutip Sputnik.
“Kita bisa terus dan terus tentang bagaimana Iran telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang Yahudi dan Kristen selama ribuan tahun, kita bisa pergi ke fakta-fakta sejarah yang berkaitan dengan perang terakhir itu, berabad-abad yang lalu.”
O’Keefe juga mengatakan sikap kontras Amerika dan Barat terhadap program nuklir yang dilakukan Israel yang menurut The Guardian telah mencuri rahasia nuklir dan diam-diam membuat bom sejak 1950-an.
“Iran memiliki keberanian untuk menendang keluar boneka kami, Shah, yang hanya pesuruh untuk kebijakan Barat. Shah menjadikan kedutaan AS di Teheran menjadi sarang mata-mata CIA, ia menyiksa orang dengan SAVAK yakni cara paling kejam cara.”
“Dia adalah boneka kami, dan Iran memiliki keberanian untuk menendang dia keluar dan akhirnya memilih lembaga pemerintah sendiri.”
“Orang-orang Iran telah menolak untuk tunduk, itu ‘kejahatan’ mereka yang sebenarnya.”
Ketika ditanya tentang hubungan tegang antara Iran dan beberapa negara tetangga di kawasan itu, O’Keefe menjawab bahwa pemerintah di Teheran berada di posisi yang sulit untuk negosiasi dengan pemerintah yang tidak mewakili populasi mereka.