Apa Masih Layak B-52 untuk Alat Gertak?

Apa Masih Layak B-52 untuk Alat Gertak?

Sebagai upaya menekan dan menggertak Korea  Utara setelah melakukan uji bom nuklir, Amerika Serikat mengirimkan bomber B-52 mereka. Berangkat dari Pangkalan Guam di Hawaii, bomber legendaris ini terbang ke Korea Selatan. Putar-putar di ketinggian rendah tidak jauh dari perbatasan sebelum kemudian langsung kembali ke Guam.

Pertanyaannya, apakah bomber yang sudah berusia 60 tahun itu masih layak untuk dijadikan alat gertak yang menakutkan?

Wartawan militer L. Tood Wood dalam artikelnya di The Washington Times justru melihat  Amerika menunjukkan kelemahannya dengan hanya mengirimkan pesawat tua itu.

“Fly by B-52 tidak akan mengubah lintasan ketidak berdayaan kebijakan luar negeri pemerintahan Obama,” tulis L. Todd Wood.

Menurut pernyataan Angkatan Bersenjata AS, pengiriman B-52 ke Korea sebagai demonstrasi komitmen untuk sekutunya.

“Ini adalah demonstrasi dari komitmen AS untuk sekutu kami di Korea Selatan, di Jepang, dan untuk membela tanah air Amerika,” kata Komandan Pasifik Amerika Harry B. Harris Jr.

Wood juga mengutip insiden lain, ketika pada 10 Desember 2015, dua B-52 terbang di atas pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan. Pentagon kemudian mengatakan penerbangan itu sebagai “tidak disengaja” akibat cuaca buruk. Namun menurut L. Todd Wood jelas itu alasan yang aneh di era GPS seperti sekarang ini.

Wood melihat pesawat ini sudah terlalu tua. ” B-52 mengambil penerbangan perdananya pada tahun 1952. Ada beberapa kakek dan cucunya terbang di B-52 dengan nomor yang sama.”

“Memang, Stratofortress adalah platform senjata nuklir dan konvensional yang tangguh. Namun, sekarang, ketika pertahanan udara, sistem senjata stand-off begitu canggih [apakah masih layak]. Pesawat ini dapat meluncurkan rudal jelajah nuklir tapi itu apakah bisa mengancam Korea Utara atau China? Pesawat ini tidak dapat menembus wilayah udara musuh sampai superioritas udara diperoleh, “catatan dia.

“Saya yakin Adm. Harris percaya apa yang dikatakannya tentang penerbangan B-52 di atas Osan. Namun, saya yakin ia juga tahu bahwa negara lain dapat menggunakan sistem pencegahan dan jika digunakan akan bisa menghancurkan musuh apapun. ”

Wood yakin bahwa Amerika Serikat telah membiarkan kekuatan militernya melemah. Dan musuh Amerika tahu tentang hal ini. “Kelemahan fiskal kami memunculkan kelemahan militer. Machiavelli telah benar, ‘Lebih baik ditakuti daripada dicintai’.”

Dia kembali menegaskan pengiriman B-52 tidak akan mengubah kesan betapa lemahnya kebijakan luar negeri pemerintah Obama. Bahkan Wood menilai pengiriman pesawat ini justru menempatkan awak pesawat Angkatan Udara AS dalam bahaya.

Baca juga:

Di Usia Senja, B-52 Diberi Senjata Maut