Armada Pasifik Angkatan Laut AS memiliki kapal yang lebih sedikit dibandingkan pada era pertengahan 1990-an. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah Amerika akan sanggup untuk memenuhi tantangan yang muncul dari perkembangan kekuatan China.
China pekan lalu mengumumkan pekan lalu mereka sedang membangun kapal induk kedua.
Para pejabat Angkatan Laut AS mempertahankan bahwa meski memiliki teknologi setinggi apapun tetapi penurunan jumlah armada adalah sesuatu yang sangat merugikan.
“Pertanyaan tentang apakah Armada Pasifik memiliki cukup sumber daya lebih di daerah yang sedang dilanda kecemasan,” kata Komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Laksamana Scott Swift, kepada Associated Press dan dikutip Sputnik Rabu 6 Januari 2015.
Bahkan jika seluruh armada berada di Laut China Selatan, katanya, ia masih akan menghadapi pertanyaan tentang apakah Washington telah mengerahkan pasukan cukup ke wilayah tersebut.
“Ini kecemasan yang saya dengar dari orang-orang di wilayah ini, didorong oleh ketidakpastian dan retorikadan, Anda tahu, tantangan yang wilayah yang kita hadapi saat ini,” kata Swift. “Tapi aku sangat nyaman dengan sumber daya yang saya miliki.”
Armada Pasifik saat ini memiliki 182 kapal, termasuk kelompok tempur kapal induk. Tetapi jumlah ini lebih sedikit dibanding dua dekade lalu yang jumlahnya mencapai 192 kapal.
Di seluruh dunia, Angkatan Laut AS memiliki 272 kapal yang dapat digunakan dalam pertempuran atau untuk mendukung kapal dalam pertempuran. Jumlahnya hampir 20% lebih sedikit dibanding tahun 1998. Amerika juga memiliki 10 kapal induk.
Sementara Angkatan Laut China saat in diperkirakan memiliki lebih dari 300 kapal permukaan, kapal selam, kapal amfibi dan kapal patroli.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/10/12/apa-sebenarnya-kelompok-tempur-kapal-induk-itu/