Iran-Arab Saudi Memanas (V): Ada Faktor Pencegah

Iran-Arab Saudi Memanas (V): Ada Faktor Pencegah

Arab Saudi tidak beruntung dalam hal hubungan tetangga. Milisi Houthi hampir secara teratur menyerang wilayah Saudi dengan tentara serta rudal. Sejumlah sekutu di sekitar Teluk Persia yang telah bekerja sama dengan di koalisi, seperti Bahrain yang memutuskan hubungan dengan Iran, ia dalam beberapa bulan terakhir telah kehilangan mitra lama dalam kerjasama militer yakni Pakistan.

Arab Saudi dikabarkan telah mensponsori program nuklir Pakistan untuk mengimbangi Iran. Namun, Pakistan, sekarang menjadi mitra utama China, telah menolak inisiatif militer Saudi di Yaman dan Suriah dan  menolak untuk bergabung koalisi.

Meskipun faktor risiko sejarah, persaingan kepentingan ekonomi dan pembangunan militer akan menjadi penyebab munculnya perang, tetapi juga ada banyak faktor yang bisa menunda atau mencegah hal itu terjadi. Salah satunya pada masa lalu hal semacam ini pernah terjadi dan bisa diatasi.

Pertama Iran dan Arab tidak memiliki garis perbatasan seperti Iran dan Irak pada tahun 1980 yang berbatasan langsung. Tanpa hal ini aksi militer langsung akan lebih sulit. Kalaupun terjadi pertempuran maka akan terbatas pada perang angkatan laut.

Serangan misi diplomatik tampaknya menjadi taktik yang digunakan oleh Iran untuk memadamkan ketegangan internal.  Arab Saudi dan Iran telah mengalami hal itu di masa lalu dan bisa dijadikan dasar untuk menyelesaikan dengan damai.

Terakhir, kedua belah pihak memiliki kekuatan militer yang sangat besar tapi asimetris. Iran miskin pengalaman dengan perang asimetris dalam Perang Iran-Irak, yang menewaskan lebih dari satu juta tentara dan warga sipil tanpa keuntungan teritorial. Sama halnya dengan tingkat pengalaman militer Saudi yang bisa menjadi faktor yang menghalangi operasi ofensif. (selesai)

Sumber: Sputnik

Baca Juga: 

http://www.jejaktapak.com/2015/11/17/jalan-panjang-su-22-iran-hingga-bertempur-di-suriah/