Hongdu Aircraft Industry Group (HAIG) sedang bersiap untuk mengirimkan yang pertama dari enam pesawat latih supersonic Hongdu Falcon L-15 untuk Angkatan Udara Zambia (ZAF) dengan biaya US$100 juta.
Pada 27 Desember, HAIG menerbitkan diterbitkan gambar dari pesawat China yang tengah berpose dengan pilot dan teknisi ZAF dengan keterangan mengatakan kru baru saja menyelesaikan pelatihan konversi pada operasi dan pemeliharaan pesawat di fasilitas perusahaan di kota Cina Nanchang.
L-15 dirancang untuk memberikan pelatihan penerbangan dasar jet untuk pilot yang sedang dipersiapkan untuk operasi kinerja tinggi dengan pesawat generasi keempat, seperti J-10 buatan China dan Su-27 buatan Rusa.
Setelah selesai, pengiriman ini akan menjadikan China sebagai pemasok tunggal dari seluruh kebutuhan pesawat ZAF yang juga telah menerima 16 pesawat latih dan serang ringan Karakorum dan 7 helikopter serang ringan Harbin Z-9 antara 1999 dan 2012.
Masing-masing pesawat diperoleh dari Aviation Industry Corporation anak perusahaan China Nanchang Aircraft Manufacturing dan Harbin Aircraft Manufacturing.
Pesawat China digunakan menggantikan armada Zambia yang sebagian besar telah usang dan terdiri dari campuran pesawat buatan Rusia, Amerika dan inggris pada era Perang Dingin.
Pesawat dua kursi L-15 Falcon memiliki kemampuan tingkat pendakian 150 meter per detik dengan kecepatan maksimum 1.715 kilometer. Pesawat didorong dengan dua mesin Ivchenko Progress AL-222K-25Fturbo-fan buatan Rusia dilengkapi dengan after-burners.
Akhir tahun 2014, komandan ZAF Brig Jenderal Jabes Zulu mengatakan mereka akan mengambil pengiriman beberapa pesawat latih SF 260TW, satu pesawat angkut C-27J, 6 pesawat tempur / pelatih L-15 dan beberapa helikopter Mi-17 Rusia.
Zambia juga mencari sistem radar pertahanan udara P-18 baru untuk mengamankan wilayah udara nasional.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/10/29/china-benar-benar-mengandalkan-senjata-kloning/
