Sebuah F-16 jet tempur Royal Air Force Bahrain jatuh di selatan Arab Saudi ketika sedang terlibat dalam operasi udara terhadap pasukan darat Huthi di Yaman Rabu 30 Desember 2015.
Menurut pernyataan pasukan koalisi yang dipimpin Saudi, F-16 jatuh setelah mengalami kesalahan teknis. Pilot dikabarkan selamat setelah keluar dari pesawat tepat waktu dan pesawat jatuh di wilayah Jazan dari Arab Saudi. Meskipun statusnya disebut “aman” tidak ada rincian dari keberadaannya telah dirilis.
“Seorang pilot dari Bahrain yang berpartisipasi dalam koalisi selamat setelah F-16-nya jatuh di wilayah Jizan pagi ini karena kerusakan teknis,” tulis Reuters, mengutip sebuah pernyataan di kantor berita Saudi.
Jatuhnya pesawat ini menjadi yang keempat selama serangan udara koalisi pimpinan Arab ke Yaman. Sebelumnya sebuah AH-64 Angkatan Bersenjata Arab ditembak jatuh pada tanggal 21 Agustus. Sementara pada Mei 2015 F-16 Maroko jatuh menewaskan pilotnya.
Seorang pilot pesawat tempur Saudi diselamatkan oleh pasukan AS setelah F-15S Eagle yang dipiloti jatuh karena kesalahan teknis pada Maret 2015. Dengan hilangnya jet saat ini, kekuatan tempur Angkatan Udara Bahrain tinggal memiliki 24 pesawat tempur F-16C / D Block 40-an dan delapan Northrop F-5E / F Tiger. Sayap tempur Bahrain beroperasi dari Isa Airbase, dengan Fighter Squadron 1 dan 2 menggunakan F-16, dan Fighter Squadron 6 mengoperasikan Tiger.
Pada bulan Agustus tahun ini Angkatan Udara Bahrain telah mengajukan permintaan untuk mengganti F-16 yang semakin tua. Departemen Pertahanan AS menulis surat kepada Senat AS untuk meminta kesepakatan tentang rencana pembelian pesawat dari Bahrain sebesar US$ 150 juta.