Stratfor, sebuah perusahaan intelijen swasta Amerika, menyatakan bahwa krisis antara Rusia dan negara-negara Barat yang terjadi dalam dua tahun terakhir akan terus berlanjut di tahun 2016. Tetapi konflik bersenjata antara kedua pihak bisa dikatakan nyaris tidak mungkin.
“Tidak akan ada konflik militer langsung antara pasukan Rusia dan NATO, namun kedua belah pihak akan membangun kemampuan pencegahan dan menopang keamanan aliansi mereka masing-masing,” kata Stratfor dalam perkiraan tahunan untuk 2016 sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 30 Desember 2015.
NATO telah membangun kehadirannya di Eropa Timur sejak aneksasi Crimea oleh Rusia pada Maret 2014 serta menanggapi kebijakan luar negeri Moskow yang dinilai agresif. Rusia telah memperingatkan bahwa meningkatnya kegiatan blok itu dekat perbatasannya merongrong stabilitas regional.