AS Rancang Strategi Baru Lawan ISIS
USAF

AS Rancang Strategi Baru Lawan ISIS

Sebuah F-16 AS lepas landas dari Pangkalan Incirlik Turki 12 Agustus 2015 untuk menyerang target di Suriah ((Krystal Ardrey/U.S. Air Force)
Sebuah F-16 AS lepas landas dari Pangkalan Incirlik Turki 12 Agustus 2015 untuk menyerang target di Suriah ((Krystal Ardrey/U.S. Air Force)

 

Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengunjungi Turki pada 15 Desember 2015 untuk merancang strategi baru melawan ISIS. “Kami ingin pasukan Turki bergabung di udara dan di darat,” kata Carter wartawan.

Dia mengatakan AS mendesak Turki untuk memperkenalkan kontrol yang lebih baik atas perbatasan 900 kilometer dengan Suriah guna memblokir aliran pejuang ISIS dari luar ke Suriah.

Carter juga mengatakan bahwa ia akan meminta komandan militer dan pejabat melakukan taktik baru untuk menyerang ISIS dan untuk meminta kontribusi baru mitra koalisi untuk mempercepat penghancuran kelompok jihad.

Kunjungan Carter datang pada saat militer Turki menahan diri untuk bergabung dengan serangan udara koalisi yang dipimpin AS terhadap ISIS.

Setelah dua F-16 Turki  mencegat dan menembak jatuh SU-24 Rusia pada 24 November di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah, Rusia mengancam akan membalas tidak hanya dengan sanksi ekonomi saja.

Sejak itu, Rusia telah memperkuat penyebaran militer di Mediterania timur dan di dalam Suriah, termasuk penempatan sistem rudal pertahanan udara S-400 yang akan mengancam setiap pesawat Turki di atas Suriah. Angkatan udara Turki telah menangguhkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah sejak kejadian itu.