Begini Upaya Gripen, Typhoon Dan Rafale Untuk Tetap Garang
Rafale Prancis akan membuktikan kemampuannya seperti kala Perang Irak

Begini Upaya Gripen, Typhoon Dan Rafale Untuk Tetap Garang

Saab Gripen
Saab Gripen

Waktu berlalu, teknologi juga terus berpacu. Hingga sebuah pesawat tempur yang lahir begitu handal bisa menjadi kuno jika tidak dilakukan berbagai upaya untuk menyesuaikan keadaan. Hal ini jauh lebih murah dan efektif dibandingkan jika harus membuat lagi pesawat baru dengan teknologi baru pula.

Modernisasi elektronik adalah cara yang paling efisien untuk meng-upgrade desain pesawat tempur. Dan Eropa berlomba-lomba untuk mendadani pesawat tempur mereka agar tetap memiliki daya gempur dahysat.

Program avionik pesawat tempur paling komprehensif di Eropa pemasangan semua sensor baru dan pengolahan suite untuk Saab JAS Gripen 39E. Semuanya dibongkar untuk dipasang dengan perlatan baru.

Komponen utamanya adalah Selex Raven ES-05 radar active, electronically scanned array (AESA) dan Skyward-G infrared search and track (IRST) serta sistem peperangan elektronik all-new Saab, termasuk unit mengirim dan menerima AESA yang menggunakan teknologi gallium nitrida.

Selex menegaskan bahwa IRST juga digunakan pada pesawat siluman Typhoon. Radar AESA Raven akan menjadi operasional pertama yang menggunakan “repositioner” yang mampu menjangkau lebih luas. Sistem jamming memang belum diinstal seluruhnya dan baru akan dilakukan sebelum 2023. Teknologi ini akan menghasilkan kemampuan tinggi dalam melakukan jamming sinyal di spektrum luas.

Perancis juga telah mengumumkan investasi besar untuk Rafale. Dassault memulai upgrade ke konfigurasi layanan terbaru, F3-04T, yang meliputi radar AESA versi RBE2 dan DDM-NG sistem rudal-peringatan.

eurofighter
Eurofighter Typhoon

DDM-NG, merupakan bagian dari Spectra avionik defensif suite Thales / MBDA, terdiri dari dua pencitraan sensor infra merah yang terletak di kedua sisi sirip pesawat tempur yang memberikan kemampuan lebih dalam mendeteksi dan melacak target.

Pada bulan Januari 2014, kementerian pertahanan Perancis memberikan kontrak kepada Dassault untuk upgrade Rafale berikutnya, yang dikenal sebagai F3-R. Ini mencakup prosesor yang lebih kuat dan upgrade ke Multi-functional Information Distribution System-Low Volume Terminal datalink dan automatic ground collision avoidance system.

Untuk misi pengintaian strategis dan taktis F3-R akan memberikan perubahan kepada kokpit dan analisis citra dari Thales Areos jarak jauh sehingga pilot dalam melakukan serangan tanpa mengganggu proses pengumpulan pod.

Upgrade ini juga akan melihat serangkaian perbaikan Spectra. Dikembangkan oleh Thales dan MBDA, Spectra adalah sistem full otomatis yang memberikan kemampuan peringatan deteksi elektromagnetik, laser dan rudal, serangan dan empat rumah flare. Sumber industri Prancis mengatakan bahwa selama operasi di atas Libya pada tahun 2011, Rafale benar mampu menghilang dari layar radar dari angkatan udara Libya hingga mampu menghancurkan radar musuh.

Rafale1
Rafale

Bruno Carrara, Direktur Program Rafale di Thales, mengatakan upgrade F3-R akan melibatkan kemampuan deteksi elektromagnetik yang lebih maju berdasarkan teknologi wide-band-receiver digital yang baru yang akan memberikan tambahan kemampuan intersepsi.
Thales juga akan memperbarui Spektrum solid-state subsistem jamming.

Eurofighter Typhoon juga masuk dalam teknologi AESA. Musim panas ini, pesawat terakhir dari porgram Tranche 2 akan selesai. Penerusnya, Tranche 3 akan langsung digeber dengan menambahkan AESA dan komputerisasi on-board.

Pesawat Tranche 1 Inggris akan pensiun pada 2019 untuk kemudian disambung dengan upgrade Tranche 2 dan 3 dengan fokus pada upgrade software.