
India akhirnya akan memulai sebuah proyek ambisius untuk mengembangkan sendiri drone tempur siluman yang akan mampu menembakkan rudal dan amunisi presisi-dipandu dan kemudian kembali ke basis, mengambil senjata dan kembali ke misi.
Times of India mengutip sumber pemerintah mengatakan, pemerintah akan segera menyutui anggaran senilai Rs 2.650 crore untuk tahap pengembangan “Indian Unmanned Strike Air Vehicle”yang dikenal dengan Proyek Ghatak
“Proyek ini sekarang sedang dievaluasi oleh komite ahli yang dibentuk oleh Departemen Keuangan,” kata sumber tersebut.
Proyek Ghatak merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang disebut AURA (autonomous unmanned research aircraft) yang disetujui pada tahun 2009 dengan biaya Rs 12,50 crore untuk melakukan studi konsep dan kelayakan untuk UCAV masa depan India. “Proyek [AURA] berhasil diselesaikan pada April 2013 sesuai jadwal,” kata menteri negara untuk pertahanan Rao Singh kepada Parlemen Inderjit awal Desember ini.
Proyek Ghatak sendiri diprakarsai oleh Aeronautical Development Agency-DRDO dan Angakatan Udara India.
Menariknya, UCAV ini nantinya akan didukung oleh mesin Kaveri “52-kilonewton dry variant”, yang dikembangkan di dalam ngeri. Mesin Kaveri gagal memberikan dorongan yang diperlukan untuk daya Tejas yang kemudian mendorong India untuk menggunakan mesin GE Amerika. Padahal semua pekerjaan untuk membangun mesin Kaveri telah menghabiskan dana Rs 2.839 crore.