Korea Selatan akan mengembangkan kendaraan tak berawak udara atau drone siluman untuk melawan artileri jarak jauh dan sistem rudal bergerak Korea Utara.
Pembangunan adalah bagian dari 31 research projects yang akan dilakukan oleh militer Korea Selatan pada akhir tahun depan. Demikian diungkapkan seorang pejabat pertahanan Korea Selatan sebagaimana dikutip Yonhap News Agency Minggu 6 Desember 2015..
UAV siluman akan bisa terbang lebih tinggi dari sistem pertahanan udara lainnya yang dimiliki oleh Korea Utara serta mampu menggagalkan rudal jarak jauh musuh dan sistem rudal mobile. Target termasuk peluncur roket 240mm Korea Utara dan senjata 170mm self-propelled, serta rudal SCUD, Rodong dan Musudan.
” UAV siluman akan langsung menyerang benda-benda besar, seperti rudal jarak jauh dan sistem rudal mobile,” kata pejabat itu. “Untuk menangani target yang lebih kecil, UAV akan mengerahkan beberapa putaran submunisi independen yang dapat mengidentifikasi dan menyerang mereka.”
Setelah tahap penelitian awal selesai, penelitian terapan akan dilakukan 2017-2019. Untuk penelitian tahap awal ini direncanakan akan menghabiskan anggaran ₩ 380 juta atau sekitar US$327.000.
Korea Selatan juga akan menyelidiki kemungkinan mengembangkan drone yang dapat mendeteksi personel yang tidak sah di fasilitas militer sebagai bagian dari proyek penelitian yang akan dilakukan tahun depan.